Penembak Gereja Charleston Ingin Mulai Perang Antar Ras

Pelaku penembakan di Gereja Charleston
Sumber :
  • REUTERS/POOL

VIVA.co.id - Penembak Gereja Charleston di South Carolina, Dylann Storm Roof mengaku dialah yang melakukan penembakan membabi buta di Gereja Episcopal Metodis Afrika Emanuel pada Rabu malam kemarin.

Wanita Tembak Diri Sendiri Saat Pose Snapchat

Kepada penyidik, seperti dikutip dari laman Dailymail, Minggu 21 Juni 2015, pemuda berusia 21 tahun itu mengatakan ingin memulai sebuah perang antarras. 

Ketika berbicara dengan penyidik, Roof tidak terlihat menyesal, atau ingin bertobat. Dia mengatakan, ingin semua orang mengetahui apa yang telah ia perbuat. 
Penembakan Brutal di Texas, 1 Tewas 3 Luka Parah

Roof juga mengatakan, hampir tidak jadi melakukan niat pembunuhan massal itu, sebab semua jemaat gereja yang notabene orang berkulit hitam begitu baik kepadanya. Tapi pada akhirnya, dia memutuskan tetap melanjutkan misinya. 
Penembakan Terjadi Dekat Gedung Putih

Rekan satu kamarnya mengungkap, Roof yang berkulit putih, telah merencanakan penyerangan itu selama enam bulan. Rekannya juga mengatakan pernyataan senada bahwa dia ingin memulai sebuah perang sipil sebelum bunuh diri. Teman lainnya juga pernah mengatakan, Roof mengeluh warga kulit hitam mulai mengambil alih dunia. 

Seseorang harus melakukan sesuatu mengenai hal itu, demi kepentingan kaum kulit putih. Kantor berita Reuters melaporkan, semula Roof pernah mengatakan ingin melakukan penembakan di sebuah sekolah. Sementara itu, harian Washington Post mengutip pengakuan seorang tetangga Roof yang berkulit hitam, Christon Scriven, dia ingin menembak di Kampus Charleston. 

"Reaksi saya saat itu hanya bilang: 'kamu mengatakan hal-hal yang gila. Saya tidak berpikir, dia akan melakukannya," kata Scriven. 

Dia menambahkan, pada Rabu kemarin pun, Roof terus mengatakan peristiwa itu akan terjadi. Roof menyebut memiliki waktu tujuh hari. 

"Saya terus berpikir berulang kali bahwa dia benar-benar sepertinya akan melakukan itu," Scriven menambahkan. 

Roof ditangkap pada Kamis kemarin, menyusul perburuan selama satu hari. Berdasarkan informasi dari masyarakat, Roof ditahan di Shelby, North Carolina kemudian diekstradisi kembali ke South Carolina. 

Dia dikenai dakwaan sembilan pembunuhan dan kepemilikan senjata api, saat melakukan tindak kejahatan. Media AS melaporkan, sebelumnya Roof juga pernah ditahan dalam beberapa bulan terakhir, dengan dakwaan terkait narkoba dan menerobos sebuah pusat perbelanjaan. 

Menurut keterangan polisi, Roof dituduh masuk ke dalam gereja bersejarah itu dan ikut dalam sebuah kelompok pembacaan Alkitab selama satu jam. Tiba-tiba dia melepas tembakan. 

Total, terdapat sembilan korban tewas dalam aksi kejam itu. Korban tewas terdiri dari tiga laki-laki dan enam wanita. Di antara korban tewas adalah pastor gereja, Clementa Pinckney yang juga pernah menjadi anggota senat dari Partai Demokrat. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya