Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Pemerintah Irak mengecam keras tindakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berencana mengubah lokasi makam Nabi Yunus di Mosul, menjadi sebuah taman bermain. Pemerintah Irak menyatakan hal ini merupakan sebuah kejahatan keji terhadap warisan yang dimiliki negara.
Menurut Qais Hussain, Wakil Menteri Kepurbakalaan dan Pariwisata Irak, niat ISIS itu harus dihentikan. Pihaknya menyatakan akan terus berupaya merebut kembali wilayah Mosul.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Menurut Qais Hussain, Wakil Menteri Kepurbakalaan dan Pariwisata Irak, niat ISIS itu harus dihentikan. Pihaknya menyatakan akan terus berupaya merebut kembali wilayah Mosul.
Pemerintah Irak angkat suara terkait hal ini lantaran ada seorang sumber lokal di sana mengatakan pada Jumat, 19 Juni 2015, jika ISIS mulai meratakan area makam Nabi Yunus dan mengubahnya menjadi makam bermain.
Tak hanya itu, ISIS bahkan sudah menyiapkan anggaran untuk proyek tersebut dan mengundang beberapa perusahaan untuk memulai pembangunan taman bermain.
"Kami telah memiliki rencana terhadap Mosul jika berhasil merebutnya dari tangan ISIS. Saat ini, sebuah komite tengah bekerja untuk meminimalkan kerusakan yang dilakukan terhadap situs warisan bersejarah ini," kata Hussain kepada
Al Sumaria
seperti dilansir
Al-Arabiya
, Minggu 21 Juni 2015..
Diketahui, situs makam ini telah direbut ISIS pada bulan Juni tahun lalu. Sejauh ini, Pemerintah Irak yang sudah didukung pejuang relawan Syiah masih belum mampu merebut Mosul dari tangan ISIS.
Pekan lalu, seorang perwira militer Irak juga mengatakan operasi untuk membebaskan Mosul dari ISIS telah dimulai. Tetapi, tidak ada berita apapun mengenai pengumuman resmi bahwa operasi telah dimulai.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemerintah Irak angkat suara terkait hal ini lantaran ada seorang sumber lokal di sana mengatakan pada Jumat, 19 Juni 2015, jika ISIS mulai meratakan area makam Nabi Yunus dan mengubahnya menjadi makam bermain.
