Ribuan Anjing Dibunuh untuk Dimakan Hari Ini di China

Daging anjing yang dijual di pasar di Yulin, Tiongkok.
Sumber :
  • SIPA Asia
VIVA.co.id
Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan
- Jelang Festival Yulin yang membantai puluhan ribu anjing dan kucing, bisnis penjualan daging kedua hewan mamalia itu malah kian tinggi. Permintaan terhadap daging anjing dan kucing tetap tinggi kendati jutaan orang telah menentang festival tersebut. 

Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan
Harian Inggris, The Independent, Sabtu, 20 Juni 2015 melansir sekitar 10 ribu anjing dan kucing akan dibunuh untuk merayakan musim panas di mana matahari mencapai titik puncak tertinggi pada hari Minggu, 21 Juni 2015. Daging mereka kemudian disirami anggur rasa leci. 

Datang Sebagai Turis ke Jerman, Malah Dikira Imigran
Harga daging anjing per kilogram pun tahun lalu juga sudah tinggi. Diketahui per kilo dihargai US$8 atau setara Rp107 ribu. 

Pembantaian anjing dan kucing untuk dikonsumsi manusia tidak dilarang di Tiongkok. Oleh sebab itu, pemerintah lokal di Yulin mengatakan tidak bisa menghentikan bisnis penjualan daging anjing dan kucing. 

Bahkan, mereka melaporkan bisnis penjualan daging anjing dan kucing kian membaik di saat festival itu menjadi kontroversi. Menurut laman The Daily Beast, sekitar 10 ribu anjing telah dibawa ke bagian selatan Provinsi Guangxi, tempat kota Yulin berada. Di sana, mereka akan dibunuh dengan cara direbus hidup-hidup, sebagian dicekik, sebagian lehernya digorok atau dipukul hingga mati. 

Dagingnya kemudian dimasak dan dikonsumsi. Sebelum dibunuh, anjing dan kucing itu diletakkan di dalam sebuah kandang yang penuh sesak. Sebagian bahkan masih memiliki kalung di lehernya yang menunjukkan anjing itu hewan peliharaan seseorang. Tetapi kemudian dicuri. 

Sebagian warga menjelaskan festival itu merupakan sebuah tradisi lama. Namun, pada faktanya festival itu baru dimulai tahun 2009 lalu. Walaupun, daerah itu disebut telah lama memiliki sejarah warganya mengkonsumsi daging anjing. 

Padahal, itu sebuah tradisi yang sudah mulai memudar seiring dengan perkembangan ekonomi Tiongkok. Justru seiring Tiongkok maju, warganya memilih untuk memelihara anjing atau kucing sebagai hewan peliharaan. 

Laporan awal memang menyebut pejabat berwenang telah melarang tradisi sadis itu. Namun, berdasarkan hasil penyelidikan oleh aktivis pembela hak hewan, kenyataannya bertolak belakang.

"Pemerintah Yulin telah menyatakan festival itu tak akan digelar. Walaupun itu cuma sekedar basa basi dan ribuan anjing tetap akan mati karena dagingnya akan dikonsumsi, entah itu dilakukan dalam sebuah festival atau tidak," kata aktivis dalam organisasi Humane Society International, Peter Li seperti dikutip laman Daily Mail. 

Kini di dunia maya, beredar gambar-gambar brutal yang diambil dari festival tersebut sehingga menimbulkan kritik tajam. Bahkan, petisi untuk menentang pembantaian anjing dan kucing telah dibuat. 

Publik figur seperti Ricky Gervais pun menentang festival pembantaian hewan peliharaan dengan menggunakan tagar #StopYulin2015 dan membuat festival itu menjadi tajuk utama di berbagai pemberitaan. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya