Sumber :
VIVA.co.id
- Seorang Muslim di Phoenix, Amerika Serikat (AS), mengatakan tidak tahu mengapa rumahnya menjadi sasaran serangan pembakaran, selain bahwa para pelakunya melakukan kejahatan kebencian.
"Saya tidak dapat memastikan, tidak ada motivasi yang terpikir oleh saya," kata Ahmed Fayad yang berusia 33 tahun, yang dikutip dari laman 12news pada Rabu, 24 Juni 2015.
Baca Juga :
Pernyataan Cruz soal Pengawasan Muslim Dikecam
"Saya tidak dapat memastikan, tidak ada motivasi yang terpikir oleh saya," kata Ahmed Fayad yang berusia 33 tahun, yang dikutip dari laman 12news pada Rabu, 24 Juni 2015.
Fayad memperlihatkan bagian depan rumah dua lantainya, yang terbakar pada Senin pagi, 22 Juni lalu. Seperti kasus kejahatan kebencian lain terhadap Muslim AS, insiden itu luput dari perhatian media AS.
Menurut informasi dari departemen kepolisian Phoenix yang dikutip media setempat, petugas dipanggil ke lokasi karena laporan perampokan di East Dunbar Drive, menemukan bagian depan rumah sudah terbakar.
"Orang itu menunggu saya untuk keluar, lalu masuk dan langsung ke kamar anak-anak. Dia lalu membongkar kamar utama, di mana istri saya bersembunyi bersama anak-anak," kata Fayad.
Pelaku tidak dapat menemukan istri dan anak-anak Fayad, kemudian turun ke lantai bawah dan mulai menyalakan api. Fayad mengatakan istrinya menelepon, ketakutan saat penyusup masuk ke dalam rumah.
Saat polisi tiba, mereka menemukan istri Fayad bersama dua anak berusia 2 dan 6 tahun di lantai dua. Polisi mengatakan masih menyelidiki, apakah insiden itu perampokan atau kejahatan kebencian.
#ABD #Phoenix'te Müslüman bir aileye ait bir eve kundaklama giri?imi oldu.Evde bulunan anne ve 2 çocu?u kurtar?ld? ?? pic.twitter.com/30KIkidIxm
— Mete Sohtao?lu (@metesohtaoglu) 23 Juni 2015
Tidak ada barang yang diambil jika itu perampokan. Pelaku perampokan juga biasanya tidak perlu membakar rumah.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Fayad memperlihatkan bagian depan rumah dua lantainya, yang terbakar pada Senin pagi, 22 Juni lalu. Seperti kasus kejahatan kebencian lain terhadap Muslim AS, insiden itu luput dari perhatian media AS.