Gelombang Panas Tewaskan 800 Jiwa di Pakistan

Musim Panas di Pakistan
Sumber :
  • REUTERS/Akhtar Soomro
VIVA.co.id
Cuaca Buruk Ganggu Penyeberangan Pangandaran-Nusa Kambangan
- Korban meninggal akibat gelombang panas yang ekstrem di Pakistan tercatat mencapai 800 jiwa hanya dalam empat hari, sejak akhir pekan lalu. Akibatnya, kamar-kamar mayat di sejumlah rumah sakit kelebihan kapasitas.

Cuaca Ekstrem Telah Bunuh 600 Ribu Orang

Dikutip dari
2070, Arab akan Menjadi 'Neraka' Bagi Manusia
Al Jazeera , Kamis, 25 Juni 2015, sedikitnya 775 orang meninggal karena dehidrasi, serta penyakit lain akibat cuaca panas di Karachi, kota terbesar kedua di Pakistan, sejak Sabtu, 20 Juni 2015.


"Kamar mayat kelebihan kapasitas, mereka sekarang harus menumpuk jenazah di atas jenazah lainnya," kata Seemin Jamali, pejabat senior di Pusat Medis Jinnah (JPMC), rumah sakit pemerintah terbesar di Karachi.


Seemin mengatakan pihaknya melakukan semua hal semanusiawi mungkin. Tapi jumlah korban yang sangat besar, membuat tidak banyak pilihan yang bisa diambil. Apalagi korban terus bertambah.


JPMC saja merawat tidak kurang dari 8.000 pasien, dengan 384 di antaranya telah meninggal. Temperatur yang mencapai 45 derajat celcius, membuat jumlah pasien akan semakin banyak.


Pemerintah Provinsi Sindh, Rabu, 24 Juni, mendeklarasikan hari libur umum untuk sekolah dan kantor pemerintah selama gelombang panas berlangsung, namun kantor-kantor swasta tetap beraktivitas.


Pakistan merupakan negara mayoritas penduduk Muslim, yang saat ini sedang menjalani puasa bulan suci Ramadhan, sehingga situasi saat ini sungguh menambah penderitaan.


Seemin mengatakan, salah satu alasan yang menyebabkan tingginya tingkat fatalitas adalah kurangnya pasokan listrik, dan mengganggu distribusi air. Sehingga tidak dapat berfungsinya penyejuk ruangan.


Di Karachi, pemadaman listrik terjadi hingga lebih dari 12 jam sehari. "Distribusi air terhambat, padahal permintaan sedang meningkat beberapa kali lipat dari situasi normal," kata Menteri Kesehatan Pakistan, Dahar.


Dahar mengatakan pemerintah telah mengerahkan 3.000 mobil tanki air untuk menyalurkan air pada warga. "Kami berdoa pada Allah agar temperatur segera turun," ucapnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya