Helikopter Keliru Mendarat di Sebatik, Malaysia Minta Maaf

Sabah Air Aviation
Sumber :
  • Sabahair.com.my
VIVA.co.id
34 WNI Selamat dari Kapal Tenggelam di Malaysia Dipulangkan
- Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen M. Fuad Basya menyebut perusahaan pemilik helikopter asal Malaysia, Sabah Air Aviation, telah meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia karena telah menerobos area RI di wilayah perbatasan Pulau Sebatik. Kejadian tersebut berlangsung pada hari Minggu pagi kemarin ketika tengah mengantar Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi meninjau proyek pembuatan jalan di area perbatasan. 

Patroli Maritim 3 Negara Jangan Sekadar Pepesan Kosong
Hal itu disampaikan oleh Fuad ketika dihubungi VIVA.co.id pada Selasa, 30 Juni 2015. Permintaan maaf telah disampaikan kepada Konsulat Jenderal RI di Sabah. 

Bebaskan Sandera, Malaysia Siap Kerja Sama dengan RI
"Dalam permintaan maafnya, mereka mengatakan tidak bermaksud untuk menerobos wilayah Indonesia. Mereka saat itu tengah berupaya untuk mendaratkan helikopter di sebuah helipad. Tetapi, yang terjadi hujan dan helipad tergenang air," papar Fuad. 

Akhirnya, pilot berputar-putar dan mencari helipad lain yang kering. Mereka kemudian melihat ada satu helipad kering milik Satgas Pamtas 521 dan mendarat di sana. 

Baru dua detik mendarat, tiba-tiba helikopter sudah didatangi oleh pasukan Satgas Pamtas. Di situ lah pilot baru menyadari jika mereka telah mendarat di wilayah Indonesia. 

Kendati Sabah Air Aviation telah meminta maaf melalui KJRI, tetapi TNI akan tetap meminta Kemlu melayangkan nota protes kepada Negeri Jiran. Fuad mengatakan mereka kini tengah menanti data pendukung yang dikirim oleh Kodam di lapangan. 

"Kami baru menerima informasinya per telepon. Tetapi, kami tetap memiliki dasar-dasarnya ko," kata Fuad. 

Setelah terkumpul, data tersebut akan dikirim ke Kementerian Politik Hukum dan Keamanan lalu diteruskan ke Kemlu. Sebab, Kemlu membutuhkan tiga informasi penting yakni menyangkut jenis pesawat, titik koordinat dan kapan peristiwa itu terjadi. 

Fuad turut menyebut kendati isu perbatasan antara kedua negara tengah menghangat tetapi, permasalahan tersebut tak berpengaruh kepada hubungan bilateral kedua negara. Hubungan militer kedua negara, ujar Fuad tetap terjalin dengan baik. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya