Menkopolhukam Sebut Dua Eks Pilot Sudah Diawasi BNPT

Tedjo Edhy Purdijatno
Sumber :
  • Christina Nila/Jakarta
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkpolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan dua eks pilot yang diduga telah bergabung dengan kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) sudah masuk radar pemantauan Badan Nasional Anti Terorisme (BNPT) dan satgas Densus-88. Tim intelijen sudah mengawasi kedua pilot itu selama enam bulan terakhir.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Laman Australia Plus, Kamis, 9 Juli 2015 melansir nama kedua eks pilot itu kini tengah disorot publik, karena Polisi Federal Australia (AFP) turut memantau mereka. Hasil pemantauan yang hanya dilakukan melalui akun Facebook keduanya kemudian dimasukkan ke laporan berjudul "Operational Inteligence Report: identification of Indonesian pilots with possible extrimist persuasions" tertanggal 18 Maret 2015.

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai
Laporan tersebut bocor ke publik dan diunggah ke situs berita asal Amerika Serikat, The Intercept. Tetapi, tak diketahui apakah AFP juga berbagi informasi mengenai kedua eks pilot itu kepada Tedjo.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, yang dihubungi VIVA.co.id pada Kamis kemarin hanya menyebut kedua institusi sudah bekerja sama. 

"Pihak keamanan nasional dan AFP sudah bekerja sama terkait isu ini dan beberapa kasus terorisme lain," ujar Arrmanatha.

Ridwan diketahui bekerja untuk maskapai Malaysia Air Asia. Dia diketahui sempat menjadi pilot maskapai AirAsia sejak tahun 2010 lalu. Tetapi, pada pertengahan September tahun lalu dia berubah menjadi sosok radikal dan tertarik untuk bergabung bersama kelompok ekstrimis ke Kobani, Suriah. Diduga, kini dia bersama sang istri, Diah Suci Wulandari, telah berada di kota Raqqa, Suriah.

Diah diketahui baru-baru ini mempublikasikan informasi di internet dari Jemaah Anshorut Tauhid (JAT), kelompok yang dibentuk oleh ulama radikal, Abu Bakar Bashir. Bashir dilaporkan pernah mengangkat sumpah setia kepada ISIS dari dalam sel penjara.

Sementara, Tommy Hendratno sempat menjadi pilot jet pribadi yang biasa digunakan untuk mengangkut tamu VIP, Premiair. Tommy diketahui mulai menjadi radikal pada pertengahan tahun 2014 lalu. Melalui akun Facebooknya, dia mulai menyatakan rasa dukanya terhadap penderitaan umat Muslim di seluruh dunia.

Sementara, AFP yang membuat laporan tersebut, bungkam ketika dimintai komentar. Mereka enggan berkomentar dengan alasan isu tersebut terkait masalah intelijen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya