- www.mamapride.com/my
VIVA.co.id - Penjualan celana bersalin yang memungkinkan perempuan Muslim di Malaysia untuk menutupi aurat saat melahirkan terus melonjak. Meskipun celana tersebut memicu kritikan dan ketakutan karena dapat membahayakan hidup ibu dan si bayi saat melahirkan.
Dilansir The Star 10 Juli 2015, celana yang dinamai Mamapride itu dijual dengan harga US$26, terlihat seperti celana joging baggy yang memiliki lubang di tempat keluarnya sang bayi dari perut sang ibu. Penjualan celana itu meningkat dua kali lipat sejak cerita desain itu beredar awal bulan ini.
Kelompok hak asasi All Women's Action Society (AWAM), mempertanyakan apakah celana Mamapride itu adalah memang pilihan perempuan ketika bersalin, atau produsen yang memanfaatkan politik Islam di Malaysia.
“Kami terpikirkan bahwa bisnis ini berusaha mendapatkan keuntungan dari tren 'rasa malu untuk tubuh' serta ketidakamanan perempuan, sambil terus menerus mengabadikan gagasan sewenang-wenang tentang arti 'kerendahan hati',” tulis AWAM melalui email.
Celana Mamapride dikembangkan oleh 19 tim pekerja perawatan, lima dari mereka adalah perempuan. Mereka menanggapi keprihatinan ulama tentang perempuan melahirkan yang bisa dilihat oleh dokter laki-laki.
Wan Yusof, dokter dan juru bicara Mamapride yang berada di tim pengembangan mengatakan setelah pengujian di rumah sakit swasta di Malaysia utara, celana mulai dijual tahun lalu.
Perusahaan telah menerima permintaan dari luar negeri termasuk dari Inggris, Irlandia, Indonesia dan Singapura, tapi untuk saat ini celana hanya tersedia di Malaysia.
"Kami belum datang dengan studi yang tepat, jadi kami takut jika kita menjual di negara lain, mungkin melawan aturan mereka (medis)" kata Yusof.
“Celana itu bisa menimbulkan risiko bedah darurat,” kata Saira Shameem, penasihat program kantor Malaysia Dana Kependudukan PBB (UNFPA).
Dia menambahkan, celana itu adalah contoh bagaimana interpretasi teks-teks agama yang berpotensi dapat menempatkan peningkatan resiko kehidupan perempuan dan anak-anak.