Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf
VIVA.co.id
- Pemerintah Prancis memberikan penghargaan kehormatan bagi mantan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Corrine Breuze dalam acara perayaan hari nasional Prancis di Hotel Borobudur pada Selasa malam, 14 Juli 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Insiden Rasisme dan Anti-Islam Pecah di Prancis
Ditemui di sela acara itu Breuze menyebut penghargaan yang ia berikan bernama Legion d'honneur atau medali kehormatan.
Baca Juga :
Prancis Tegas Menolak Hukuman Mati Serge Atlaoui
"Medali itu merupakan bentuk simbolis deklarasi yang disampaikan oleh Kaisar Napoleon Bonaparte sekitar 200 tahun lalu. Kami memberikan medali khusus tersebut hanya kepada individu yang telah melakukan hal luar biasa di bidangnya," papar Breuze.
Menurut Breuze, walaupun Mboi terpilih sebagai Menkes selama dua tahun dan menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal akibat penyakit kanker, tetapi kontribusinya telah dinilai luar biasa.
"Beliau telah melakukan pencapaian luar biasa di bidang kesehatan. Seperti yang Anda ketahui, Ibu Nafsiah pernah menjabat sebagai ketua komisi penanggulangan penyakit AIDS, malaria dan TBC. Dia juga melakukan banyak hal ketika masih bertugas sebagai dokter," kata Breuze.
Dia menyebut Nafsiah sukses meningkatkan akses layanan kesehatan bagi warga miskin di Indonesia.
"Ini merupakan penghargaan atas semua pencapaian di dalam hidupnya," Breuze menambahkan.
Pemberian medali bagi Nafsiah turut disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi, M. Nasir, mantan Wakil Presiden Boediono dan Utusan Khusus Presiden untuk pengendalian perubahan iklim, Rachmat Witoelar. Ini menjadi penghormatan tinggi yang diterima Nafsiah. Selain medali kehormatan dari Pemerintah Prancis, mantan Presiden SBY juga pernah menyematkan penghargaan tinggi bagi Nafsiah yakni Bintang Mahaputra Adipradana pada Oktober tahun lalu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Breuze, walaupun Mboi terpilih sebagai Menkes selama dua tahun dan menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal akibat penyakit kanker, tetapi kontribusinya telah dinilai luar biasa.
