Sumber :
- Reuters/Joseph Agcaoili
VIVA.co.id
- Tersangka utama pembunuhan massal jurnalis pada 2009 di selatan Filipina, Andal Ampatuan Senior, dilaporkan meninggal pada Jumat waktu setempat, 17 Juli 2015, setelah terkena serangan jantung di persidangan.
Dikutip dari
Reuters
pada Sabtu 18 Juli, mantan gubernur Provinsi Maguindanao di Pulau Mindanao, berusia 74 tahun itu, yang pernah berkuasa selama satu dekade, telah dimakamkan secara Islam pada Sabtu pagi.
Komite Perlindungn Jurnalis (CPJ), menyebut pembantaian di Maguindanao, sebagai insiden paling mematikan bagi jurnalis sepanjang sejarah.
Bahkan, sebelum pembantaian, CPJ menyebut Filipina sebagai negara paling berbahaya kedua bagi jurnalis, setelah Irak pada urutan pertama.
Menurut data-data yang diungkap di pengadilan, 58 orang korban dibawa ke bukit, di mana mereka diekskusi mati dan dilempar ke kuburan massal, bersama dengan kendaraan mereka. (asp)
Halaman Selanjutnya
Komite Perlindungn Jurnalis (CPJ), menyebut pembantaian di Maguindanao, sebagai insiden paling mematikan bagi jurnalis sepanjang sejarah.