Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
- Banyak orang menghadiri pemakaman massal 25 dari 32 orang korban tewas akibat serangan bom di Suruc yang berada sekitar 10 kilometer dari perbatasan Turki dengan Suriah, Senin, 20 Juli 2015 lalu.
Dilansir dari laman Al Jazeera , Rabu, 22 Juli, mereka menyerukan berbagai slogan mengecam ISIS, yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom, juga pada Presiden Recep Tayyip Erdogan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dilansir dari laman Al Jazeera , Rabu, 22 Juli, mereka menyerukan berbagai slogan mengecam ISIS, yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom, juga pada Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan dinilai tidak cukup berupaya untuk menghadapi organisasi radikal itu. Bahkan terkesan melindungi kelompok militan radikal yang banyak melakukan kekerasan di Irak dan Suriah itu.
Perdana Menteri Turki, Ahmed Davutoglu, mengatakan otoritas telah mengidentifikasi seorang tersangka. Dia tidak menyebutkan nama tersangka, tapi menyebut ada kemungkinan kuat keterkaitan dengan ISIS.
"Seorang tersangka sudah diidentifikasi. Semua yang terkait di tingkat internasional dan domestik sedang diselidiki. Kami berharap penyelidikan dapat selesai segera," kata Davutoglu.
Serangan dilakukan menyasar kelompok aktivis, sebagian besar adalah mahasiswa, yang sebelumnya mengeluarkan pernyataan tentang rencana mereka membantu membangun Kota Kobane di Suriah.
Kobane merupakan salah satu kota yang berusaha direbut ISIS pada 2014, namun berhasil dipertahankan oleh para pejuang Kurdi. Pertempuran besar yang panjang itu telah menghancurkan kota.
Para mahasiswa itu berencana membangun perpustakaan, hutan kota serta arena permainan anak di Kobane. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Erdogan dinilai tidak cukup berupaya untuk menghadapi organisasi radikal itu. Bahkan terkesan melindungi kelompok militan radikal yang banyak melakukan kekerasan di Irak dan Suriah itu.
