Perusahaan Sawit Singapura Dituding Eksploitasi Krisis Ebola

Pekerja perkebunan di Liberia
Sumber :
  • Onearth.org/Marco di Lauro
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Kelompok anti-korupsi Global Witness, Kamis, 23 Juli 2015, menuding perusahaan minyak sawit Golden Veroleum, mengambil keuntungan dengan mengeksploitasi epidemi ebola di Liberia.

Anak Usaha Bakrie Sumatera Berhasil Naikkan Produktivitas

Dilansir dari
Mes Dibakar Massa, Perusahaan Sawit Rugi Ratusan Juta
Reuters , Golden Veroleum dikendalikan oleh Golden Agri-Resources (GAR) yang terdaftar di Singapura, membuat perjanjian dengan Liberia pada 2010, untuk membangun kebun sawit seluas 220.000 hektare.


Namun, perusahaan itu juga harus membuat kesepakatan dengan komunitas setempat agar dapat menguasai lahan yang merupakan tanah adat milik masyarakat lokal.


Laporan yang dipublikasikan Global Witness, menyebut Golden Veroleum mengeksploitasi krisis yang diakibatkan epidemi ebola di Afrika Barat, yang telah menewaskan lebih dari 4.800 warga Liberia.


Perusahaan itu menekan komunitas warga miskin untuk melepaskan tanah-tanah mereka. Golden Veroleum menggunakan krisis ebola untuk mengakselerasi pembangunan perkebunan.


Sedikitnya 5.358 hektare lahan berhasil dikuasai mereka antara April-Desember 2014, atau dua kali lipat dari luas tanah yang berhasil mereka dapatkan dalam waktu tiga tahun sebelumnya.


Pengkampanye senior Global Witness, Jonathan Gant, mengatakan isi perjanjian kerap tidak dibacakan dan dijelaskan pada anggota komunitas miskin yang buta huruf. Mereka langsung diminta memberikan cap jempol.


"Kami tidak bisa membaca dan jika Anda memberikan kami surat, kami akan menandainya," kata seorang anggota komunitas, yang dikutip dalam laporan Global Witness.


Perusahaan itu juga terlibat dalam intimidasi dan penyerangan terhadap pemrotes pada Juni 2014. Mereka menggunakan pengaruh politik, untuk memecat seorang pegawai pemerintah, karena menolak menyerahkan tanahnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya