Pejabat Filipina ke Indonesia, Lobi Eksekusi Mary Jane

Mary Jane Viesta Veloso
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ochi April
VIVA.co.id
Terpidana Mati Kontrol Bisnis Narkotik dari Rutan Medaeng
- Pejabat dari Filipina dikabarkan sedang berada di Indonesia untuk membahas terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane Veloso. Mereka berharap dapat menyelamatkan Veloso dari hukuman mati.

Jaksa Agung Diminta Buka Alasan Tunda Eksekusi 10 Terpidana

Mantan pekerja rumah tangga itu sempat diberi penangguhan hukuman oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, beberapa jam sebelum dia dieksekusi, April lalu.
PKS Minta Jokowi Lanjutkan Eksekusi Terpidana Mati


Pelaku yang menyeret Mary Jane telah menyerahkan diri kepada polisi Manila. Dan Presiden Filipina, Benigno Aquino, membuat banding di menit-menit terakhir, dengan dalih bahwa Mary Jane dibutuhkan sebagai saksi dalam kasus dugaan perdagangan manusia.


“Hal yang utama, kami memberikan kabar terbaru kepada pemerintah Indonesia tentang kemajuan dalam kasus Mary Jane Veloso,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina (DFA), Charles Jose, seperti dilansir
Guardian
, Rabu, 29 Juli 2015.


DFA mengatakan dalam sebuah pernyataan, para pejabat akan bergabung dengan para pejabat dari Departemen Keadilan dalam kunjungan itu. Ini digambarkan sebagai bagian dari komitmen DFA untuk memberikan bantuan yang berkelanjutan kepada Mary Jane.h


Sekretaris Keadilan Filipina membentuk gugus tugas untuk menyelidiki kasus tersebut. Ini untuk membuktikan argumen yang dilontarkan pendukung Mary Jane bahwa ia adalah korban perdagangan manusia, bukan pengedar narkoba.


Kunci dari penangguhan eksekusi Mary Jane di menit terakhir adalah komitmen Filipina dalam perjanjian regional The Mutual Legal Assistance Treaty (MLAT). Dalam traktat itu, negara-negara diwajibkan untuk saling membantu melawan kejahatan lain di luar perbatasan mereka.


Dalam hal ini, dengan menjaga saksi kunci dalam kasus potensi perdagangan manusia. Jose menambahkan, para pejabat di Jakarta juga akan membahas bagaimana keduanya sama-sama menggunakan MLAT dalam penyelidikan kasus Mary Jane.


Mary Jane mengatakan ia ditipu oleh kelompok perdagangan manusia untuk membawa 2,6 kilogram Heroin ke Indonesia dari Malaysia lima tahun silam.


Sementara petisi online yang telah ditandatangani 430.000 orang mengatakan Mary Jane adalah seorang yang miskin di utara Filipina. Dikatakan, ibu tunggal dari dua putranya itu sedang mencari pekerjaan dan tidak tahu jika heroin itu berada di dalam kopernya.


Indonesia telah memberlakukan kembali hukuman mati untuk pengedar narkoba sejak presiden Joko Widodo menjabat. Sebanyak 14 narapidana narkoba telah dieksekusi, kebanyakan dari mereka adalah warga asing. Sementara itu, Filipina telah menghapus hukuman mati sejak 2006. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya