Sumber :
- REUTERS/Joshua Roberts
VIVA.co.id
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Rabu, 29 Juli 2015, menyetujui pembangunan 300 rumah baru bagi Yahudi. Pembangunan akan dilakukan pada wilayah Palestina yang diduduki Israel di Tepi Barat.
Dikutip dari Channel News Asia , Kamis, 30 Juli 2015, seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengecam rencana pembangunan itu sebagai "kejahatan perang".
Baca Juga :
Perdana Menteri Israel Minta Trump Hargai Muslim
Baca Juga :
4-11-1995: PM Israel Yitzhak Rabin Tewas Dibunuh
Dikutip dari Channel News Asia , Kamis, 30 Juli 2015, seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengecam rencana pembangunan itu sebagai "kejahatan perang".
Pejabat itu juga menegaskan bahwa Israel menyabotase upaya perdamaian. Permukiman Yahudi merupakan faktor penting dalam negosiasi perdamaian Israel-Palestina.
Israel bersikeras melanjutkan pembangunan permukiman Yahudi, sekalipun negara-negara anggota PBB telah menyerukan agar Israel menghentikannya.
PBB dan Uni Eropa telah mengecam pengumuman pembangunan rumah baru itu, Rabu. Sekjen PBB Ban Ki-moon, mengatakan, permukiman Yahudi ilegal menurut hukum internasional.
Melalui juru bicaranya, Ban menyerukan agar Israel menghentikan rencana pembangunan itu, untuk kepentingan perdamaian. Hal senada juga disampaikan juru bicara Uni Eropa.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pejabat itu juga menegaskan bahwa Israel menyabotase upaya perdamaian. Permukiman Yahudi merupakan faktor penting dalam negosiasi perdamaian Israel-Palestina.