Tuntut Pejabat KBRI Mundur, Mahasiswa RI di Mesir Demo

Suasana KBRI Cairo, Mesir
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI
VIVA.co.id
Kemendikbud Kirim Tim Telusuri Penyebab Demo WNI di Mesir
- Ratusan mahasiswa Indonesia pada Selasa pagi kembali berunjuk rasa di depan gedung kedutaan di Kairo, Mesir. Mereka menuntut agar Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Fahmi Lukman, mundur dari jabatannya. 

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?
Laporan tvOne menyebut, kericuhan sempat terjadi ketika hanya 10 orang dari para demonstran mahasiswa yang diizinkan masuk ke dalam gedung KBRI. Sementara itu, menurut pengakuan para mahasiswa, pada Minggu lalu, perwakilan KBRI telah sepakat mengizinkan seluruh demonstran untuk masuk kompleks gedung kedutaan. 

Bea Cukai Langsa Aceh Sita Onderdil Harley Davidson
Kendati KBRI mengizinkan 10 orang perwakilan mahasiswa untuk masuk ke KBRI, mereka menolak. Alasannya, demi solidaritas dan kebersamaan antarmahasiswa.

Klik videonya.

Menurut Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, petisi yang disampaikan mahasiswa telah dikirim ke Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pendidikan di Jakarta. 

"Aspirasi mahasiswa telah disampaikan ke pemerintah pusat. Adapun mereka memiliki jalur masing-masing, silakan menggunakan jalur itu untuk menyampaikan aspirasi mereka," kata Nurfaizi. 

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, melalui pesan pendek kepada VIVA.co.id pada Rabu, 29 Juli 2015 menyebut, atas instruksi Menteri Luar Negeri, Retno L.P Marsudi, fungsi atase pendidikan dan kebudayaan untuk sementara waktu dipindahkan ke pejabat koordinator fungsi penerangan sosial dan budaya. 

Di perwakilan RI yang tak memiliki atdikbud, kata Iqbal, isu pendidikan ditangani oleh pensosbud. 

"Masalah utama sebenarnya yakni adanya ketidakpercayaan antara mahasiswa dengan atdikbud. Dimensinya bisa bermacam-macam, mulai dari urusan beasiswa, perekrutan temus haji sampai ke pengurusan menu syawalan yang disebut minimalis," papar Iqbal. 

Kemlu berharap, dengan dialihkan atdikbud ke pensosbud, akar masalah dapat diurai. Selain itu, hubungan KBRI dengan mahasiswa dapat pulih kembali. Dia menambahkan, komponen WNI terbesar di Mesir adalah mahasiswa.

"Hubungan KBRI dengan mahasiswa selama ini sangat baik. Bahkan, pada masa Pak Hassan Wirajuda masih menjadi Duta Besar, KBRI lah yang mengupayakan agar mahasiswa bisa memperoleh dukungan dari Universitas Al Azhar agar mereka dapat melanjutkan hidup dan studi mereka," kata Iqbal. 

Mendengar keputusan pemerintah itu, mahasiswa mengaku puas.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya