Kabinet Dirombak, Hubungan RI-Singapura Tetap Erat

Dubes Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar
Sumber :
  • VIVAnews
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo pada Rabu siang kemarin melakukan
reshuffle
kabinet dengan melantik enam menteri baru. Keenam menteri itu terdiri atas tiga menteri koordinator, menteri Perdagangan, menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/kepala Bappenas dan Sekretaris Kabinet.

Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, telah mendengar penggantian beberapa menteri di jajaran Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo. Tetapi, dia enggan mengomentari lebih lanjut, lantaran menjadi isu domestik Indonesia. 

"Sebagai negara tetangga, tentu kami mendukung penuh Indonesia agar menjadi negara yang damai, sejahtera, dan sukses dalam bidang ekonomi. Dengan adanya perubahan ini, tentu Presiden Jokowi mencoba memimpin Indonesia sesuai dengan arah dan kebijakannya," kata Anil yang ditemui di sela peringatan ke-50 Hari Nasional Singapura semalam di sebuah hotel di Jakarta Pusat. 

Dia menyebut, hubungan antara Indonesia dan Singapura sudah terjalin sangat erat. Bahkan, akhir Juli lalu, ujar Anil, Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Negeri Singa itu. 

"Itu merupakan kunjungan sukses. Kedua pemimpin berbicara mengenai berbagai hal. Salah satunya mengenai proyek pembangunan Batam. Kami menanti untuk terus bekerja sama," kata dia.

Mantan Dubes Singapura untuk Kerajaan Belgia itu mengatakan, dia yakin Presiden Joko Widodo bisa melakukan yang terbaik untuk negara dan rakyatnya. 

Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
"Setiap negara memiliki tantangan masing-masing. Saya yakin, Indonesia sudah tahu apa yang seharusnya dilakukan. Tugas kami sebagai negara tetangga, yakni bekerja sama dengan Indonesia dan mendukung negara Anda," Anil menambahkan. 

Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN
Dia menjelaskan, sebagai dua negara yang bertetangga, tentu ada perbedaan yang dimiliki. Khususnya, dalam menghadapi beberapa isu bilateral. 

Begini Respons Negara Islam Terkait Sri Mulyani
Kendati begitu, Anil yakin, isu bilateral itu tak akan memengaruhi hubungan kedua negara secara keseluruhan. Oleh sebab itu, kami akan tetap melakukan yang dibutuhkan. 

"Kami memandang hubungan Indonesia dan Singapura secara strategis," kata Anil. 

Keeratan hubungan kedua negara bisa terlihat dari beragamnya tamu undangan yang hadir dalam acara resepsi semalam. Beberapa menteri, mulai dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, Wakil Menteri Luar Negeri, A.M Fachir, mantan Menlu, Marty Natalegawa hingga Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, ikut hadir memberikan ucapan selamat. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya