Sandera Perempuan AS Diperkosa Pemimpin ISIS Sebelum Tewas

Pekerja kemanusiaan Amerika Serikat, Kayla Mueller
Sumber :
  • REUTERS/Mueller Family/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Pemimpin kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, dilaporkan memperkosa seorang sandera perempuan asal Amerika Serikat, Kayla Mueller.

Ketakutan Paris Hilton Jadi Target ISIS

Perempuan berusia 26 tahun itu sempat disekap oleh ISIS selama 18 bulan, lalu tewas dalam serangan udara militer Yordania.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat 14 Agustus 2015, Mueller diculik pada Agustus 2013 lalu, ketika meninggalkan sebuah rumah sakit di Aleppo di bagian utara Suriah.

Dia berangkat ke Turki pada Desember 2012 lalu, untuk bekerja di sebuah organisasi kemanusiaan di sana, yang bertugas membantu untuk menolong pengungsi Suriah di wilayah perbatasan Suriah.

Stasiun berita ABC News, kali pertama yang melaporkan Mueller kerap menjadi korban pelecehan seksual al-Baghdadi. Seorang pejabat berwenang AS yang tak ingin disebut namanya membenarkan laporan ABC News itu.

Al-Baghdadi sendiri yang membawa Mueller untuk dibui di sebuah rumah milik pemimpin ISIS di Tunisia, Abu Sayyaf. Rumah tersebut berlokasi di Suriah.

Dokumen Rahasia ISIS Bocor ke Publik

Juru bicara keluarga Mueller, Emily Lenzner, mengatakan keluarga sudah mengetahui perlakuan keji terhadap putri mereka. Orangtua Mueller, Carl dan Marsha telah diinformasikan oleh Pemerintah AS di Washington, putri mereka telah diperkosa al-Baghdadi. Selain itu, Mueller juga disiksa berulang kali.

"Kami dapat mengonfirmasi keluarga Mueller telah mengetahui pada Juni lalu, perlakuan yang diterima Mueller dari FBI (Biro Penyidik Federal)," ujar Lenzner.

Keluarga juga mengetahui selama disekap, Mueller menjadi properti seks al-Baghdadi. Informasi itu kian diperkuat dengan hasil wawancara terhadap beberapa sumber. Dua di antaranya, dua remaja Yazidi yang ditahan sebagai budak seks di rumah Sayyaf.

Pemerintah AS juga meminta keterangan dari istri Sayyaf, Umm Sayyaf yang ditangkap dalam sebuah operasi penyerangan pada Mei lalu. Tetapi, ISIS mengklaim wanita yang berasal dari Prescott, Arizona itu telah tewas pada Februari.

Mueller terbunuh, ketika jet tempur milik militer Yordania mengebom sebuah gedung di mana ia ditahan. Pejabat Yordania dan AS mengaku ragu atas
klaim ISIS itu.

Sementara itu, keluarga Mueller menolak untuk berkomentar mengenai berita putri mereka yang diperkosa al-Baghdadi. "Keluarga saat ini begitu lelah dan depresi. Mereka butuh waktu," kata Lenzner. (asp)

Ilustrasi video game

UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

Pemerintah Uni Emirat Arab sudah mengeluarkan peringatan.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016