KJRI Sydney Kembali Jadi Sasaran Vandalisme

Tampak depan gedung KJRI Sydney, Australia
Sumber :
  • Australia Plus
VIVA.co.id
Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
- Gedung KJRI di kota Sydney kembali menjadi sasaran aksi vandalisme individu yang tak dikenal. Pada Sabtu dini hari pekan lalu, gedung tersebut dicoret-coret dengan menggunakan cat berwarna merah.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme
Konsul Jenderal di Sydney, Australia, Yayan GH Mulyana yang dihubungi VIVA.co.id melalui pesan pendek pada Senin, 17 Agustus 2015 membenarkan insiden tersebut. Yayan mengatakan aksi tersebut berlangsung sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Pelaku terdiri dari dua orang. 

Indonesia dan Australia Intensif Bicarakan Terorisme
"Dari rekaman kamera pengawas (CCTV), pelaku terlihat memakai topi dan penutup muka sehingga tak dapat dikenali," ujar Yayan. 

Dia menambahkan, aksi vandalisme itu dilakukan menggunakan alat booster sehingga cipratan cat sampai ke bagian atas gedung. Vandalisme dilakukan sekitar pukul 01.00 dini hari," kata dia. 
Modus yang digunakan pelaku, sama seperti aksi vandalisme sebelumnya. Pelaku berdiri di depan gedung KJRI lalu mencoret-coret gedung. Kendaraan yang digunakan oleh pelaku, diparkir di suatu tempat yang agak jauh. 

Yayan mengaku belum mengetahui motif pelaku. Tetapi, Yayan menyebut di hari yang sama tengah terjadi aksi demonstrasi secara global Free West Papua di berbagai kota di dunia, termasuk Canberra, Perth, Sydney, Melbourne dan Darwin. 

"Pada pukul 07.00, polisi telah melakukan olah TKP. Kami meminta kepada polisi untuk melakukan penyelidikan secara tuntas," papar Yayan. 

Pihak KJRI juga telah meminta kepada polisi agar aksi vandalisme diusut tuntas dan menegakkan hukum terhadap pelaku. Tuntutan serupa juga telah disampaikan kepada Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia dan Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW).

Sebelumnya, juga pernah menimpa gedung KJRI Sydney pada Maret lalu. Di depan pintu gerbang gedung KJRI, terdapat gedung cairan berwarna merah menyerupai darah. Saat itu, dua warga Australia yang terlibat kasus narkoba, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, diberitakan akan segera dieksekusi mati.

Teror lainnya juga pernah dialami KBRI Canberra pada bulan Mei lalu. Kali ini, modus pelaku meneror dengan mengirimkan . Khawatir bubuk putih tersebut mengandung zat berbahaya, petugas KBRI sampai memanggil tim khusus penanganan darurat zat berbahaya (HAMZAT) di Gedung KBRI yang berlokasi di Yarralumla. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya