Indonesia Kecam Aksi Pengeboman di Dekat Kuil Bangkok

Korban tewas akibat pengeboman di dekat Kuil Erawan
Sumber :
  • REUTERS/Kerek Wongsa
VIVA.co.id
Indonesia-Thailand Kuatkan Kerja Sama Ekonomi
- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam aksi pengeboman yang terjadi di dekat kuil Hindu, Erawan, Bangkok, Thailand pada Senin, 17 Agustus 2015.
BBC
Thailand Heran RI Tak Impor Bawang Merah
edisi Selasa, 18 Agustus 2015 melansir total korban tewas telah mencapai 19 orang (sebelumnya ditulis 27 orang), sedangkan korban jiwa mencapai 120 orang. 

Ledakan di Thailand, Satu Tewas
Melalui akun resmi Twitternya, Kemlu RI mengatakan terus mengikuti perkembangan yang terjadi di Bangkok. 

"Indonesia mengecam ledakan bom di Bangkok. Pemerintah menyampaikan rasa simpati dan duka kepada keluarga korban bom Bangkok," tulis Kemlu semalam. 
Hingga saat ini, belum ada laporan yang menyebut adanya korban yang berasal dari Indonesia. Sementara, juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir melalui pesan pendek kepada VIVA.co.id mengatakan KBRI Bangkok telah mengimbau agar WNI menghindari lokasi kejadian dan sekitarnya. 

"WNI diminta untuk tinggal di rumah atau hotelnya untuk sementara waktu," ujar Arrmanatha. 

Menteri Pertahanan yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Prawit Wongsuwan, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan jika serangan bom semalam didorong oleh motif politik atau terorisme.

"Tetapi, jelas, pelaku berniat untuk menghanurkan ekonomi dan industri pariwisata (Thailand) sebab, serangan terjadi di pusat distrik bisnis (Bangkok)," ujar Prawit seperti dikutip harian Bangkok Post, Senin, 17 Agustus 2015. 

Polisi menjelaskan bom yang meledak di dekat Kuil Erawan, diracik dengan menggunakan tiga kilogram TNT yang dimasukkan ke dalam sebuah pipa dan ditutup dengan pakaian berwarna putih. Kemampuan menghancurkannya hingga radius 100 meter. Otoritas berwenang secara cepat menemukan sirkuit elektronik yang diduga merupakan bagian dari alat peledak sekitar 30 meter dari lokasi ledakan. 

Sebagian besar korban luka dilaporkan merupakan turis dari negara Asia. Mereka telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Polisi dan Chulalongkorn Memorial Hospital. Kedua rumah sakit itu sempat meminta pasokan darah. 

Selain itu, mereka juga membutuhkan penerjemah Bahasa Mandarin karena kebanyakan korban luka berasal dari Tiongkok. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya