Pembunuh Berantai Blogger Bangladesh Ternyata Warga Inggris

Blogger Bangladesh yang tewas dibunuh
Sumber :
  • The Guardian
VIVA.co.id
Ekspor Kereta ke Bangladesh, INKA Dapat Dana Rp270 Miliar
- Otoritas Keamanan di Bangladesh mengklaim telah menangkap tiga orang yang disangka sebagai pembunuh berantai beberapa blogger di Bangladesh. Mereka disebut sebagai salah satu anggota Islam militan di Bangladesh.

Masjid Syiah di Bangladesh Ditembaki

Dilansir melalui
Pendeta Italia Jadi Korban Tembakan di Bangladesh
The Guardian , Selasa 18 Agustus 2015, dari tiga orang tersebut, satu orang dikenali sebagai warga Inggris yang dianggap sebagai 'dalang' dari pembunuhan itu. Rapid Action Battalion (RAB) mengatakan mereka telah menangkap pria bernama Touhidur Rahman, yang berusia 58 tahun dan dua anggota lainnya dari Ansarullah Bangla Team (ABT), yang pernah dilarang pada Mei lalu.


"Kami telah menangkap mereka di pusat kota. Kami pastikan, Rahman adalah warga negara Inggris keturunan Bangladesh. Dia merupakan otak dari pembunuhan ini. Dia ditangkap bersama dua lainnya, Avijit Roy dan Ananta Bijoy," ujar Mayor Maksudul Alam dari RAB.


Ditambahkan Mufti Mahmood, Kepala RAB, kepastian mengenai kewarganegaraan Rahman dipertegas pula melalui pengakuan dirinya sendiri.


Sebelumnya, Bangladesh sempat dikecam ketakutan sejak empat blogger ditemukan tewas dalam satu tahun terakhir.


Salam seorang blogger, bernama Avjit Roy, merupakan warga Amerika yang lahir di Bangladesh. Dia dibunuh pada Februari lalu dalam penyerangan di Dhaka. Seorang lainnya, Ananta Bijoy, berusia 33 tahun, juga dibunuh dengan cara yang sama saat ia akan pergi bekerja pada pertengahan Mei lalu.


Niloy Neel, blogger yang dikenal dengan tulisan dan pandangannya terkait ateisme diserang di rumahnya, di kota wilayah Goran pada awal Agustus lalu. Sedangkan pada Maret lalu, seorang blogger lain, Washiqur Rahman, juga ditemukan tewas di Dhaka.


Sebelum pembunuhan berlangsung, pengguna internet di Bangladesh mendapatkan sebuah sebuah sebaran berisi darftar 84 blogger yang dianggap ateis. Dikabarkan, daftar itu dibuat oleh kelompok Islam militan sejak 2013 dan mulai beredar luas tahun ini. Dari 84 orang, sebanyak 4 orang telah berhasil dieksekusi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya