Sumber :
- KBRI Madrid
VIVA.co.id
- Walau dilakukan di negeri seberang, peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Madrid, Spanyol, tetap berjalan dengan khidmat, melibatkan anggota Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) sebagai Pasukan Pengibar Bendera.
Upacara yang bertempat di halaman KBRI Madrid, Senin, 17 Agustus 2015, juga lengkap dengan perangkat pendukung lain termasuk paduan suara, yang membawakan lagu-lagu perjuangan, oleh putra-putri Indonesia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Upacara yang bertempat di halaman KBRI Madrid, Senin, 17 Agustus 2015, juga lengkap dengan perangkat pendukung lain termasuk paduan suara, yang membawakan lagu-lagu perjuangan, oleh putra-putri Indonesia.
Baca Juga :
Mempromosikan 'Indonesia Baru' di Los Angeles
Acara yang dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol Yuli Mumpuni Widarso, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan kue tart oleh warga tertua Indonesia di Madrid, Ibu Sukarno, yang merupakan pensiunan staf KBRI Madrid.
Disebut dalam pernyataan resmi KBRI Madrid yang diterima VIVA.co.id pada Rabu, 19 Agustus, ibu Sukarno turut didampingi oleh diplomat KBRI Madrid termuda, yaitu Langgeng Rahayu.
Peringatan Hari Kemerdekaan turut dimeriahkan dengan aneka lomba, bukan hanya oleh warga Indonesia di Spanyol, tapi juga ratusan tamu undangan dari kalangan diplomatik, media dan sahabat Indonesia.
Pada pidatonya, Dubes Yuli menyampaikan perkembangan di tanah air, merujuk pidato yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam Sidang Paripurna MPR RI pada 14 Agustus lalu.
Disampaikan juga tentang naiknya ekspor Indonesia ke Spanyol pada 2014, walau hanya 7,7 persen. Rendahnya peningkatan itu disebut karena kinerja ekspor produk perikanan, yang turun hingga 33,3 persen.
Untuk menjelaskan penurunan ekspor produk perikanan, Menteri Susi Pudjiastuti telah berkunjung ke Spanyol pada akhir Mei lalu, mengingat potensi Spanyol sebagai pengimpor hasil laut nomor dua di dunia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Acara yang dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol Yuli Mumpuni Widarso, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan kue tart oleh warga tertua Indonesia di Madrid, Ibu Sukarno, yang merupakan pensiunan staf KBRI Madrid.
