Pasca Bom, 23 Negara Keluarkan Imbauan Kunjungan ke Thailand

Kuil Erawan di Bangkok
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha

VIVA.co.id - Sebanyak 23 negara telah mengeluarkan imbauan perjalanan ke Thailand usai terjadi ledakan bom di depan Kuil Erawan, Bangkok, Senin malam, 17 Agustus 2015.

Indonesia-Thailand Kuatkan Kerja Sama Ekonomi

Sebagian besar dari negara-negara itu memperingatkan warganya agar berhati-hati selama berada atau akan berkunjung ke Thailand. Imbauan 23 negara itu dikeluarkan Selasa kemarin, 18 Agustus 2015.

Harian Bangkok Post, melansir Kementerian Luar Negeri Thailand menyebut sebanyak 12 negara mengeluarkan imbauan tingkat 2. Mereka meminta warganya agar ekstra berhati-hati ketika bepergian ke Bangkok.
Thailand Heran RI Tak Impor Bawang Merah

Ke-12 negara tersebut yakni, Austria, Belgia, Denmark, Prancis, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Swedia, Swiss, Taiwan dan Amerika Serikat. 
Ledakan di Thailand, Satu Tewas

Walaupun tak disebut oleh Kemlu Thailand, Indonesia pun masuk ke dalam daftar negara yang meminta agar warganya berhati-hati saat berada di Negeri Gajah Putih.

Melalui KBRI, pemerintah mengimbau agar WNI tak mendekati lokasi ledakan dan berada di rumah atau hotel untuk sementara waktu. 

Sementara itu, sembilan negara lainnya merekomendasikan ekstra berhati-hati atau peringatan tingkat ke-3. Ke-9 negara itu antara lain, Australia, Kanada, Tiongkok, Jerman, Italia, Irlandia, Selandia Baru, Rusia dan Inggris. 

Hanya Hong Kong yang menyarankan warganya untuk sementara waktu menghindari untuk berkunjung ke Thailand atau telah memasuki peringatan tingkat ke-4. Peringatan merah ini menjadi peringatan kuat kedua terkuat dalam tiga lapis sistem peringatan mereka. 

Hal itu tak mengherankan, karena dua warga mereka turut menjadi korban tewas dalam ledakan bom itu.

Belanda menjadi negara satu-satunya yang menginstruksikan secara langsung kepada warganya agar berhati-hati. Peringatan yang diberikan oleh Pemerintah Belanda masuk ke tingkat pertama, artinya warga mereka harus mengetahui situasi di sekitar mereka. 

Sejauh ini belum ada satu pun negara yang mengeluarkan larangan berkunjung ke Thailand. 

Sementara itu, perburuan terhadap pelaku yang terekam di kamera pengawas (CCTV) belum membuahkan hasil. Kepala Polisi Nasional, Somyot Pumpanmuang, mengatakan timnya masih belum mengetahui identitas atau kebangasaan dari pelaku. 

Somyot bahkan juga belum bisa memastikan apakah pelaku masih berada di dalam Thailand atau telah ke luar negeri. 

"Saya tidak mencurigai satu orang saja. Saya mencurigai banyak orang," kata Somyot ketika memberikan keterangan pers dan dikutip Reuters

Namun, dia yakin ada warga Thailand yang terlibat. Hanya saja dia belum berani mengatakan apakah hanya warga Thailand saja yang terlibat atau aksi itu turut melibatkan warga asing. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya