Norwegia Tawarkan Bebas Bea Impor untuk Ikan Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Norwegia
Sumber :
  • VIVA.co.id / KBRI Oslo

VIVA.co.id - Norwegia memandang Indonesia mitra strategis dalam menjalin kerjasama di berbagai bidang, salah satunya kerjasama bidang perikanan. Bahkan Norwegia meminta Indonesia memanfaatkan fasilitas bebas tarif 0% untuk produk perikanan yang masuk ke Negeri Skandinavia itu.

Demikian hasil penting pertemuan antara Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, dengan pemerintah Norwegia pekan ini, seperti yang dilaporkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo. Menteri Susi tengah berkunjung ke dua kota utama di Norwegia, yaitu Trondheim (18-19 Agustus) dan Oslo (20-21 Agustus).

Selama rangkaian kegiatan, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia didampingi oleh Duta Besar RI untuk Norwegia, Yuwono A. Putranto; Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto; dan Ketua Satgas IUUF (Illegal, Unreported and Unregulated Fishing), Mas Achmad Santosa. Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Oslo, Hartyo Harkomoyo, mengungkapkan kegiatan Menteri Susi di Trondheim diawali dengan pertemuan bilateral dengan Menteri Perikanan Norwegia, Elisabeth Aspaker.

Dalam pertemuan tersebut kedua Menteri pihak sepakat untuk mengembangkan kerja sama Aquaculture, Sustainable Fisheries dan Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF) / Kejahatan Perikanan. “Disepakati pula upaya-upaya untuk lebih meningkatkan perdagangan ikan kedua negara. Menteri Aspaker menyatakan Indonesia perlu memanfaatkan fasilitas impor berupa bebas tarif 0% untuk produk perikanan yang masuk ke Norwegia,” ungkap Hartyo dalam keterangan tertulis kepada VIVA.co.id hari ini.

Dimensi kejahatan dalam IUUF sangat luas, termasuk melibatkan kejahatan perdagangan manusia. Untuk itu, pertemuan juga menyepakati kolaborasi kedua negara dalam mengatasi masalah ini ini.

Menurut Hartyo, pertemuan juga membahas mengenai usulan pembentukan Forum Konsultasi Bilateral di bidang perikanan yang merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan antara Menlu RI, Retno Marsudi dengan Menlu Norwegia, Børge Brende dalam pertemuan pertama Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral RI-Norwegia di Oslo, 17 Juni 2015 yang lalu. 

Menteri Susi Pergoki Kapal Asing 'Ganti Baju' di Benoa

Aspaker menyatakan bahwa Norwegia siap membangun kerja sama perikanan dengan Indonesia yang dipandangnya sebagai mitra yang penting di bidang perikanan, baik itu secara bilateral maupun dalam forum multilateral.

Selama di Norwegia, Menteri Susi juga berpartisipasi sebagai salah satu pembicara dalam Seminar “20 Years Anniversary Celebration The Code of Conduct and Aquaculture,” yang diselengarakan dalam rangkaian kegiatan Aqua Nor, yaitu pameran skala internasional yang diselenggarakan di Norwegia sejak tahun 1979. Ini merupakan ajang pertemuan bagi para pelaku industri perikanan dan budidaya yang dalam beberapa tahun terakhir, telah menarik sekitar 18.000 -20.000 pengunjung dari seluruh dunia.

Selain Menteri Susi, beberapa Menteri dari negara lain juga turut menjadi pembicara, diantaranya adalah Menteri Perikanan Norwegia, Elisabet Aspaker dan Menteri Perikanan dan Pertanian Brazil, Helder Barbalho. Dalam paparannya Menteri Susi menegaskan kembali mengenai komitmen Indonesia untuk pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab. “Kita menginginkan pelestarian laut yang lebih baik, akan tetapi pada saat yang sama menginginkan peningkatan produksi hasil laut,” kata Susi.

Kunjungan Menteri Susi ke Norwegia ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral Presiden RI dengan Perdana Menteri Norwegia di Jakarta 14 April 2015 yang lalu. Kedua pimpinan negara tersebut sepakat untuk mengembangkan kerja sama aquaculture, sustainable fisheries dan IUUF. Menteri Perikanan Norwegia, Elisabeth Aspaker, akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada November 2015.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Bantah Bakal Buka Investasi Asing Sektor Perikanan

Perubahan daftar negatif investasi masih wacana.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016