Gudang Militer Amerika di Jepang Meledak

Gudang militer AS di Jepang terbakar
Sumber :
  • REUTERS/Kyodo TPX
VIVA.co.id
12-11-1948: Penjahat Perang Jepang Divonis Mati
- Sebuah ledakan mengguncang gudang pangkalan militer milik Amerika Serikat yang terjadi pada Senin dini hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Juru bicara Pentagon, Amerika Serikat, Komandan Angkatan Laut, Bill Urban mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. 

Jepang Siap-siap Berganti Kaisar
Dikutip dari kantor berita Reuters, Senin 24 Agustus 2015, diduga di dalam gudang yang berlokasi di Sagamihara itu, terdapat amunisi militer dan bahan-bahan berbahaya. Lokasi ledakan itu berada di dalam komplek militer AS. Sebelumnya, pada April lalu, pernah terjadi tiga ledakan yang sengaja dilakukan oleh kelompok ekstrimis sayap kiri Jepang. 

Menteri Pertahanan Baru Jepang Ultimatum Korut dan Tiongkok
Namun, ledakan kali ini belum diketahui penyebabnya. 

"Tidak ada laporan mengenai korban terluka dan petugas pemadam kebakaran dan medis telah berhasil memadamkan api untuk mencegah api menyebar ke gedung lain," ujar Urban. 

Menurut ahli teroris di Jepang, Michael Penn, sekitar 10 mobil pemadam kebakaran membantu untuk memadamkan api. Menurut Penn, kemungkinan personil militer yang memanggil mereka. 

"Gudang itu terletak di area yang tak lagi terpakai. Pertanyaannya kini, dari mana api berasal. Pasti ada sesuatu yang membuatnya menjadi besar," kata Penn menganalisa dan dikutip laman Mirror.  

Laporan dari stasiun televisi di Jepang, Sagami General Depot menyimpan beragam produk terbuat dari minyak dan amunisi. Tetapi, hal itu dibantah oleh juru bicara militer AS, Letnan Kolonel Kevin Toner. Menurut dia, tidak ada bahan berbahaya apa pun yang disimpan di dalam gudang. 

"Gudang yang meledak itu tidak menyimpan fasilitas materi berbahaya. Kami kini dalam proses menentukan izin di dalam gudang. Depot itu tidak menyimpang amunisi atau materi radiologi apa pun," ujar Toner. 

Dia menambahkan, tidak ada personil militer yang tinggal di depot, kendati sehari-hari terdapat 200 orang yang bekerja di sana. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya