Dubes Galuzin: Kesulitan Ekonomi Rusia Hanya Sementara

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y.Galuzin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
- Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, mengakui situasi perekonomian global saat ini yang tengah sulit, turut berpengaruh ke ekonomi Negeri Beruang Merah itu. Termasuk ketika aksi jual besar-besaran yang terjadi pada Senin kemarin atau dijuluki "
Black Monday
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
". 

Saham di Bursa-bursa Asia Rabu ini Dibuka Melemah
Ditemui di kediamannya pada Rabu, 26 Agustus 2015 ketika memberikan keterangan pers, Galuzin optimis kesulitan ekonomi yang saat ini dihadapi Rusia hanya sementara. Dia mengatakan Rusia memiliki dasar ekonomi yang cukup kuat dan sehat. 

"Tetapi, penilaian terhadap ekonomi di Rusia dipenuhi praduga. (Negara) barat menyebut kalau ekonomi Rusia sepenuhnya bergantung pada gas dan minyak. Padahal, itu tidak sepenuhnya benar," kata Galuzin. 

Dia mengakui Negeri Beruang Merah memang pemasukan dari sektor ekspor gas dan minyak bisa diandalkan, tetapi mereka tak sepenuhnya menggantungkan kepada bidang itu. 

"Kami merupakan pemimpin di industri luar angkasa dan energi nuklir yang damai. Bahkan, salah satu yang terbaik dalam industri nuklir ini," kata diplomat yang pernah bertugas di Jepang itu. 

Dia melihat tren positif dalam perekonomian Rusia. Tahun depan, dia memprediksi perekonomian Rusia akan pulih. 

"Hal itu memang sulit, tetapi ini semua bukan bencana dan bisa diatasi," ujar Galuzin menambahkan. 

Rusia ikut merasakan imbas dari kejadian "Black Monday". Laman Russia Beyond The Headlines (RBTH) melansir akibat kejadian hari Senin kemarin, mata uang Ruble mengalami penurunan paling rendah terhadap kurs dollar. Bahkan, penurunan itu tercatat yang paling rendah yang pernah terjadi.

Indeks pasar saham utama Moskow, RTS, bahkan ikut mengalami penurunan hampir enam persen ketika mengetahui nilai Ruble terjun bebas. Belum lagi harga minyak juga mengalami penurunan cukup drastis.  

Sebelumnya, situasi perekonomian Rusia sudah mengalami pukulan cukup hebat, ketika beberapa negara barat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi bagi Moskow, karena dianggap telah mencaplok Krimea. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya