Pasca Dibom, Turis Hindari Thailand

Sketsa pembom Bangkok ditempel di tempat publik
Sumber :
  • RETUERS/Soe Zeya Tun
VIVA.co.id
Indonesia-Thailand Kuatkan Kerja Sama Ekonomi
- Pasca dilanda serangan bom pada 17 Agustus lalu, Thailand mulai merasakan dampak penurunan turis asing. Jumlah turis asing asal Asia tercatat menurun hingga 10 persen. 

Thailand Heran RI Tak Impor Bawang Merah
Stasiun berita Channel News Asia, Rabu, 26 Agustus 2015, melansir informasi itu dari Presiden Asosiasi Badan Perjalanan Thailand (ATTA) Charoen Wangananong. 

Ledakan di Thailand, Satu Tewas
"Ada kekhawatiran di antara kelompok turis yang biasanya menggunakan jasa kami. Mereka berasal dari Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong," kata Charoen. 

Total turis dari keempat wilayah itu menyumbang 40 persen pemasukan bagi Negeri Gajah Putih. Pemerintah Hong Kong bahkan menaikan anjuran berkunjung bagi warganya yang ingin ke Thailand menjadi "peringatan merah". Itu merupakan tingkat kedua dari tiga lapis peringatan yang dimiliki Hong Kong. 

Berarti, mereka yang tetap ingin berkunjung ke Thailand, tidak bisa membeli asuransi perjalanan. Sementara, sesuai aturan Hong Kong, asuransi perjalanan merupakan sesuatu yang diwajibkan. 

Kendati beberapa pihak menyatakan terjadi penurunan jumlah turis, tetapi ada juga yang optimistis hal tersebut hanya berlangsung sementara.

"Sebagian besar dari klien saya tidak khawatir mengenai serangan (bom) itu dan mempercayai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Thailand," ungkap Presiden Klub Pemandu Thailand-Tiongkok. 

Pelancong, kata dia, memahami insiden pemboman semacam ini, bisa terjadi di mana pun. Pemerintah Thailand pun mulai meningkatkan sistem keamanan di berbagai tempat yang populer dikunjungi wisatawan, antara lain Asiatique the Riverfront, Pratunam atau Watergate dan area Rattanakosin. 

Pemerintah mengerahkan beberapa petugas keamanan dan tambahan sistem keamanan di titik pemeriksaan. 

Tetapi, bagi sebagian wirausaha di daerah tujuan wisata seperti Jalan Khaosan, kehadiran pengamanan yang ketat dari pemerintah, justru malah kian membuat turis khawatir. 

"Saya pikir, hal tersebut tak praktis. Saya kira mereka seharusnya menempatkan polisi preman di beberapa area. Itu lebih akan menyamarkan penampilan mereka. Sementara, penempatan petugas di titik pemeriksaan justru terlalu terlihat jelas. Situasi itu malah kian membuat para turis cemas," kata Wakil Presiden Asosiasi Bisnis Jalan Khaosan, Prasit Jiaranaiskul. 

Kendati begitu, area tersebut tetap hangat menyambut kedatangan turis asing. Walaupun tak sebanyak sebelumnya. 

"Kejadian pemboman memang mengerikan dan saya tak berharap itu. Tetapi, hal itu bisa terjadi di mana pun. Saya merasa bebas dan aman di Bangkok. Semua orang begitu baik. Orang-orang di sini sangat terbuk sama seperti di Italia," ujar seorang turis Italia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya