Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Seorang pria berusia 57 tahun diduga bunuh diri di kota Shenyang dengan melompat dari lantai 17 sebuah gedung. Kemungkinan besar, pria lansia itu frustasi akibat anjloknya harga saham di Tiongkok.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
Baca Juga :
Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
Laman Russia Today, Rabu, 26 Agustus 2015 melansir, gedung lokasi bunuh diri milik Kamar Dagang kota Shenyang. Sementara, di lantai 17 itu terdapat pusat tukar sekuritas. Kejadian memilukan itu dilaporkan terjadi pada Selasa kemarin sekitar pukul 14.00.
Baca Juga :
Merasa Gatal, Ternyata Ada 26 Kecoa di Telinga
Menurut seorang saksi mata, di samping jasad pria itu ditemukan sebuah koper berwarna hitam yang berisi penuh kertas saham. Laporan dari otoritas berwenang, korban merupakan warga kota Shenyang.
Kendati otoritas tengah menyelidiki penyebab dia bunuh diri, namun diduga aksi tersebut terkait dengan rontoknya harga saham pada hari Senin kemarin. Indeks harga saham di Bursa Shanghai Composite pada hari Selasa kemarin mengalami penurunan drastis sebesar 7,63 persen. Ini merupakan kondisi terburuk dalam empat hari berturut-turut sejak tahun 1996 lalu.
Untuk mendorong nilai ekspor, Pemerintah Tiongkok akhirnya mendevaluasi mata uang nasionalnya. Kendati begitu nilai Yuan malah kian melemah. Upaya pemerintah itu juga gagal menenangkan kekhawatiran investor.
Akibat penurunan harga saham Tiongkok akhirnya ikut menyeret pasar Asia dan Eropa.
Di bulan yang sama, otoritas Tiongkok menahan seorang pria yang dituduh telah menyebarkan rumor mengenai orang yang lompat dari sebuah gedung di Beijing karena jatuhnya harga saham. Pria itu menulis di media sosial: "ada beberapa orang, karena turunnya harga saham, lalu terjun dari gedung di Beijing".
Satu hari kemudian, tulisan itu hilang dari media sosial. Diduga dihapus oleh organisasi yang memantau media sosial. Sementara, penulisnya yang berusia 29 tahun itu ditahan polisi karena tak mematuhi aturan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kendati otoritas tengah menyelidiki penyebab dia bunuh diri, namun diduga aksi tersebut terkait dengan rontoknya harga saham pada hari Senin kemarin. Indeks harga saham di Bursa Shanghai Composite pada hari Selasa kemarin mengalami penurunan drastis sebesar 7,63 persen. Ini merupakan kondisi terburuk dalam empat hari berturut-turut sejak tahun 1996 lalu.
