Keluarga Bin Laden Pegang Proyek Perluasan Masjidil Haram

Saat musibah crane jatuh di Masjidil Haram.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
Keluarga Korban Crane Menanti Janji Arab Saudi
- Total korban tewas akibat jatuhnya
crane
Arab Saudi Jamin Keamanan Jemaah Haji
di komplek Masjidil Haram mencapai 107 orang. Sementara, 238 jamaah diketahui terluka. 

Menag: Santunan Korban Crane Masjidil Haram Segera Cair
Dikutip dari laman Dailymail, Jumat, 11 September 2015, insiden itu berlangsung sekitar 18.30 ketika tengah digelar salat Maghrib. Crane itu jatuh di bagian timur masjid, di mana suara dentuman ketika crane menghantam atap terdengar begitu keras.

Crane tersebut diketahui miliki perusahaan Jerman yang dioperasikan oleh konsorsium keluarga Bin Laden. Perusahaan itu pula yang diberi kepercayaan oleh keluarga Kerajaan Saudi untuk melakukan proyek perluasan Masjidil Haram.

Perusahaan grup Bin Laden didirikan oleh miliuner bernama Mohammed. Dia juga diketahui menjadi ayah dari Osama bin Laden. Perusahaan itu mengelola hampir semua proyek besar di Kerajaan Saudi. 

Hal tersebut tidak lepas dari koneksi kedekatan yang dimiliki Bin Laden dengan keluarga Kerajaan. Perluasan komplek Masjidil Haram mendesak untuk dilakukan lantaran jumlah jamaah haji yang datang ke Saudi kian membludak. Tahun lalu, lebih dari 2 juta jamaah menunaikan ibadah haji. Sedangkan, di tahun 2012 lebih dari 3 juta jamaah melakukan ibadah haji. 

Alhasil, selama proses pengerjaan proyek, Pemerintah Saudi memotong kuota jamaah haji bagi jamaah dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Saat ini saja, sekitar 800 ribu jamaah diprediksi telah tiba di Saudi. Puncak ibadah haji baru akan dilakukan pada tanggal 21 September 2015. 

Perwakilan Yayasan Islamic Heritage Research, Irfan Al-Alawi mengatakan kepada BBC, saat ini Masjidil Haram dikepungi 15 crane berukuran besar. Belasan crane itu mencapai tinggi 100 meter. 

"Arab Saudi harus berpikir ulang untuk mengatur strategi kesehatan dan keamanannya, karena ada 800 ribu orang di wilayah masjid pada saat kecelakaan itu terjadi," kata Al-Alawi. 

Tidak dijelaskan apakah dari belasan crane itu, termasuk satu crane yang jatuh dan menimpa salah satu sisi Masjidil Haram.

Proyek pengerjaan itu diprediksi akan rampung pada tahun 2016. Komplek Masjidil Haram telah lebih luas menjadi 400 ribu meter persegi dan sanggup menampung 2,2 juta jamaah sekaligus. Nilai proyek itu menelan biaya mencapai US$21 miliar. 

Sebelum kecelakaan itu terjadi, Kementerian Pertahanan Sipil telah mengeluarkan peringatan adanya badai pasir, hujan deras dan angin yang akan menerpa area itu. 

Gubernur Mekkah, Pangeran Khaled al-Faisal, telah memerintahkan penyelidikan terhadap insiden itu. Harian The Telegraph melansir kemungkinan besar fokus penyelidikan hanya kepada kenapa crane tidak diamankan ketika angin bertiup kencang. 

Hasil resmi penyelidikan itu juga kemungkinan besar tidak diungkap ke publik, karena dianggap rahasia.

Sementara, saat ini, situasi di Masjidil Haram telah kembali normal dan jamaah kembali melanjutkan ibadah mereka.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya