Ditantang Rekan Satu Partai, Tony Abbott Bisa Terguling

Poster Tony Abbott dan Malcolm Turnbull
Sumber :
  • REUTERS/Daniel Munoz (L) and Ian Waldie/Pool/Files
VIVA.co.id
Pelecehan Seksual Bayangi Anak Pengungsi di Australia
- Australia berpeluang memiliki Perdana Menteri kelima hanya dalam kurun delapan tahun. Hal itu lantaran, Perdana Menteri petahana, Tony Abbott, pada hari ini ditantang oleh rekan satu partainya sendiri, Menteri Komunikasi, Malcolm Turnbull. 

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
Dikutip dari Reuters, Senin, 14 September 2015, Turnbull mantap mengajukan tantangan kepada Abbott untuk menjadi Ketua Partai Liberal pada hari ini. Mantan miliuner dan pengusaha di bidang teknologi itu mantap mengajukan tantangan sebagai ketua partai karena telah didukung oleh banyak orang dalam periode yang panjang. 

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme
Saat ini, Turnbull telah mengantongi sedikitnya 60 suara anggota parlemen dari Partai Liberal. Agar bisa menjadi PM, Turnbull membutuhkan 52 suara lagi untuk memastikan diri menjadi pemimpin Partai Liberal dan menjungkalkan Abbott sebagai orang nomor satu di Negeri Kanguru. 

Kinerja Abbott telah lama dikritik publik. Terlebih, dia tidak bisa membawa perubahan ekonomi yang lebih baik bagi Australia. 

"Tentu saja, PM tidak memiliki kemampuan untuk memberi kemampuan di bidang ekonomi yang dibutuhkan oleh negara ini," kata Turnbull ketika ditemui media di depan halaman gedung parlemen. 

Dia menegaskan, Australia membutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda. 

Ditantang demikian oleh Turnbull, Abbott mengaku siap. 

"Saya akan menjadi seorang kandidat (Ketua Partai) dan saya berharap untuk menang," kata Abbott. 

Dia menambahkan sama-sama merasa kecewa dengan ketidakstabilan yang kini terjadi di Australia. 

"Dan saya katakan kepada rekan-rekan saya di Partai Liberal, ketidakstabilan harus segera diakhiri," tegas Abbott. 

Sebenarnya, Abbott pernah mengalahkan Turnbull saat pemilihan ketua Partai Liberal di tahun 2009 lalu. Walaupun, Turnbull dilihat oleh publik sebagai kandidat yang lebih sesuai sebagai sosok PM. Tetapi, popularitasnya menurun, karena Turnbull mendorong kebijakan skema dagang karbon dan mendukung pernikahan sesama jenis. 

Lalu bagaimana peluang Turnbull untuk memenangi kursi nomor satu di Partai Liberal? Pengamat politik dari Unievrsitas Sydney, Peter Chan, mengatakan Turnbull akan mengalami permasalahan yang sama dengan Kevin Rudd, mantan PM dari Partai Buruh. Rudd terjungkal sebagai PM karena rekan-rekan dari dalam partainya sendiri. 

"Dia populer di mata publik, tapi sayangnya tidak di mata rekan-rekan satu partainya," kata Chen. 

Sementara, Abbott terus menentang pendapat populer dari dalam dan luar partainya. Padahal, sebelumnya dia pernah berjanji untuk bersikap lebih konsultatif. 

Tetapi, kebijakannya dalam hal menghalangi anggota parlemen agar tidak mendukung pernikahan sesama jenis dan mengurangi target pengurangan emisi, dikritik tidak memadai oleh kelompok pecinta lingkungan. 

Sebelumnya, tujug bulan lalu, kalangan internal Partai Liberal juga pernah melakukan pemungutan suara terhadap posisi PM Abbott atas permintaan sejumlah anggota partai. Tetapi, ketika itu, Abbott berhasil selamat dari voting dengan selisih suara yang cukup besar. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya