Korban Insiden Crane Dapat Santunan Rp3,8 M dari Raja Saudi

Konstruksi crane, mengelilingi kompleks Masjidil Haram, Mekah.
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/Files
VIVA.co.id
Menag: Santunan Korban Crane Masjidil Haram Segera Cair
- Raja Saudi Salman mengeluarkan instruksi baru pada Selasa kemarin terkait santunan yang diterima jemaah haji yang tewas dan terluka akibat tertimpa crane di Masjidil Haram. Bagi setiap korban tewas, Raja memberikan santunan senilai SAR1 juta atau setara Rp3,8 miliar. 

Indonesia Tagih Janji Saudi untuk Korban Crane Jatuh
Dilansir dari Arab News, Rabu, 16 September 2015, nominal serupa juga diterima keluarga korban yang mengalami luka dan berdampak cacat fisik seumur hidup. Sementara, bagi jemaah yang mengalami luka biasa akan menerima santunan sebesar SAR500 ribu atau setara Rp1,9 miliar. 

Menag: Arab Saudi Belum Bayar Santunan Korban Crane Jatuh
Nilai santunan ini di luar kompensasi yang akan diterima bagi keluarga korban yang telah mengajukan tuntutan kompensasi ke pengadilan. Selain memberikan kompensasi berupa uang, Raja juga berbaik hati mengalokasikan kuota haji bagi keluarga korban. 

Raja berjanji akan memberikan kesempatan kepada dua anggota keluarga yang meninggal untuk bisa naik haji tahun 2016. Selain itu, bagi calon jemaah haji yang tidak bisa menunaikan ibadah tahun ini karena terluka dalam insiden crane, maka bisa kembali lagi tahun depan sebagai tamu Raja. 

Pemerintah Saudi juga akan memberikan perpanjangan visa bagi anggota keluarga yang sengaja datang ke negeri minyak itu untuk mendampingi keluarga yang tengah dirawat di rumah sakit. 

Sementara, Raja juga akan memeriksa secara seksama laporan yang dikirim Biro Penyelidikan dan Penuntutan Publik. Raja ingin tahu prosedur yang diberlakukan kontraktor proyek perluasan Masjidil Haram, Grup Bin Laden. 

Sebelumnya, Raja telah menjatuhkan sanksi untuk mencabut kewenangan Grup Bin Laden dalam proyek tersebut. 

Pengumuman itu disambut positif pemerintah negara asing yang warganya menjadi korban. Konsul Jenderal Pakistan di Jeddah, Aftab A Khokher, menyambut baik langkah Raja. 

"Sekali lagi ini membuktikan kebaikan dan kepedulian Raja Salman terhadap umatnya. Walau tak ada satu pun yang dapat menjadi kompensasi bagi nyawa yang telah melayang, tetapi, paling tidak bisa meringankan beban keluarga yang telah kehilangan orang terkasihnya," ujar Aftab. 

Dalam insiden itu, sebanyak 11 warga Indonesia tewas dan puluhan lainnya terluka. Korban tewas dari Pakistan juga tercatat 11 orang. Sedangkan, 14 orang lainnya terluka. Dalam kurs mata uang saat ini, setiap warga Pakistan akan menerima dana senilai 27 juta Rupee Pakistan. 

Sementara, Konsul India di Jeddah, B.S. Mubarak kompensasi yang diberikan Raja Salman akan membantu meringankan penderitaan keluarga korban yang meninggal. Selain itu, dia turut menyambut dengan antusias tawaran bagi keluarga korban untuk bisa kembali menunaikan ibadah haji tahun 2016. 

Terdapat 11 jamaah haji asal India yang meninggal. Sedangkan, 19 jamaah lainnya mengalami luka. Sesuai dengan pengumuman itu, maka setiap warga India berhak menerima kompensasi senilai 17 juta Rupee. 

Sementara, seorang penyiar asal Amerika Serikat, keturunan Pakistan, Qamar Abbas Jafri, mengaku terkejut dengan langkah Raja Salman. Dia mengaku pernah menunaikan ibadah haji tahun 2013 lalu. 

"Dalam 50 tahun karier saya di bidang jurnalistik, saya belum pernah mendengar ada seorang pemimpin Muslim mengumumkan kompensasi kesehatan," kata Qamar. 

Dia menambahkan, ketika melihat foto Raja Salman di harian AS, tengah menjenguk korban luka, Qamar mengaku kagum. 

"Di negara-negara tempat kami berasal, seperti India dan Pakistan, para pemimpinnya bahkan tak peduli untuk berkunjung ke lokasi kejadian. Mereka hanya mengeluarkan pernyataan biasa," kata dia. 

Dengan adanya kompensasi itu, kian menguatkan figur Salman sebagai Rajanya Raja. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya