Donald Trump Dikiritik karena Pendukung Sebut Obama Muslim

Donald Trump, capres unggulan Partai Republik
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson
VIVA.co.id
50 Ahli Keamanan AS Tolak Pilih Trump
- Bakal calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump dikritik publik dan rekan satu partainya, karena kampanye yang dia gelar di balai kota do Rochester, New Hampshire pada Kamis kemarin. Saat itu, salah seorang pendukung Trump, menyatakan Presiden Barack Obama merupakan seorang Muslim. 

Hollande Sebut Trump Memuakkan
Dikutip dari stasiun berita Al Jazeera, Jumat, 18 September 2015, selain itu, pendukung Trump yang diketahui seorang pria juga menyebut Obama bukan warga Amerika Serikat. 

Donald Trump Stres Dengar Tangis Bayi Saat Pidato
"Kita memiliki sebuah masalah di negara ini, negara yang disebut Muslim. Kita tahu, salah satunya (warga Muslim) adalah Presiden. Kalian tahu, dia bahkan bukan warga Amerika," kata pria itu. 

Mendengar pernyataan itu, Trump merespon dengan cepat, kalimat semacam itu yang dibutuhkan. Raja properti di AS itu bahkan menyebut ada banyak kekacauan di Negeri Paman Sam. 

"Kita akan melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda," kata Trump. 

Maka pada Jumat kemarin, pernyataan Trump itu langsung dikritik oleh rekan satu partai, senator dari Carolina Selatan, Lindsey Graham. Dia mengatakan perbuatan Trump tidak sesuai dan dia harus meminta maaf. 

"Dia bermain dengan narasi kebencian dan telah mendesain hal tersebut," kata Graham yang mengatakan dia tidak akan pernah mempertanyakan agama atau sikap patriotisme Presiden. 

Bahkan, pesaing Trump dari Partai Demokrat, Hillary Rodham Clinton, langsung bereaksi. Dia mengatakan, semua orang juga tahu apa yang diucapkan oleh Trump tidak benar. 

"Dia tahu atau bahkan seharusnya sudah tahu, apa yang ditanyakan pria itu, bukan satu-satunya cara untuk meraih simpati. Itu tidak benar," kata Clinton. 

Sementara, Gubernur New Jersey Chris Christie berpendapat sebagai pemimpin, sudah seharusnya Trump mengoreksi pernyataan tersebut. 

"Jika seseorang di sebuah pertemuan di balai kota mengatakan hal itu, saya akan mengoreksi mereka dan akan saya katakan: 'Presiden adalah seorang Kristiani dan dia lahir di AS'. Bukti mengenai dua hal tersebut sudah ada," kata Christie. 

Kekisruhan itu juga menuai komentar dari Gedung Putih. Juru bicara Josh Earnest mengatakan, itu bukan hal baru. 

"Trump bukan orang pertama yang menggunakan trik itu untuk meraih suara," ujar Earnest dikutip dari BBC.

Saat Senator Partai Republik John McCain ikut maju sebagai calon Presiden di tahun 2008, dia mengambil mikrofon seorang wanita yang mengatakan tidak percaya Obama karena dia merupakan warga Arab. 

Sementara, manajer kampanye Trump, Corey Lewandowski, membantah insiden itu. Dia menyebut kepada media, apa yang didengar Trump hanya pertanyaan mengenai kamp untuk pelatihan militer. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya