Jerman Harap Tak Ada Diskriminasi di Papua

Peta perbatasan Papua dan PNG.
Sumber :
  • Repro USGS

VIVA.co.id - Komisaris Pemerintah Federal Jerman untuk Kebijakan Hak Asasi Manusia dan Bantuan Kemanusiaan, Christoph Straesser, berkunjung ke Indonesia untuk berdiskusi membahas isu Hak Asasi Manusia (HAM) dengan beragam pihak di Indonesia.

RI-Jerman Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Tiba di Tanah Air sejak 17 September 2015, Straesser menekankan pada tiga fokus utama, yaitu kebebasan beragama, HAM di Papua, dan kebijakan eksekusi mati yang diberlakukan di Indonesia. 

Ditemui di gedung Kedutaan Jerman di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin, 21 September 2015, selama berada di Indonesia, dia telah bertemu berbagai pemangku kebijakan. 
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020

“Kami bertemu dengan banyak pihak seperti Komnas HAM dan direktur jenderal HAM di kementerian terkait untuk membicarakan masalah-masalah tersebut. Selain itu, kami sudah bertemu banyak warga sipil di Indonesia untuk mendengar keluhan dan aspirasi mereka,” ujar Straesser.
Selundupkan Kayu, 8 Warga Papua Nugini Dicokok TNI AL

Dia mengatakan, sempat berkunjung ke Papua dan bertemu dengan perwakilan Komnas HAM di sana untuk membahas isu kemanusiaan. 

“Di Jayapura, kami bertemu dan bicara dengan wakil Komnas HAM serta masyarakat, juga dengan pihak gereja," kata dia. 

Dia mengaku, permasalahan kemanusiaan yang terjadi di Papua menjadi perhatian tersendiri bagi Jerman. Karena, tidak sedikit kelompok masyarakat di sana yang tertarik dengan permasalahan HAM yang banyak ditemukan di Papua.

Selain itu, ujar dia, beberapa waktu lalu pemerintah Jerman sempat menerima tamu asal Papua dan membicarakan mengenai nasib warga masyarakat di sana.

“Saya datang untuk melihat secara langsung, apa benar hal itu (diskriminasi) terjadi. Walau mereka sebagai grup kecil, bukan berarti bisa diabaikan, terutama soal otonomi daerah. Masih banyak yang didebatkan. Kami ingin, tidak ada lagi diskriminasi di sana termasuk soal ekonomi dan kesempatan hidup yang setara,” kata dia.

Selain itu, Straesser mewakili pemerintah Jerman tengah berusaha untuk berdiskusi dengan pihak terkait, mengenai masih ditemukannya anak-anak yang tidak dapat bersekolah dan mendapatkan pendidikan serta pelayanan kesehatan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya