Ke AS 26 Oktober, Jokowi akan Sambangi Silicon Valley

Presiden Jokowi di KTT APEC 2014
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque
VIVA.co.id
Obama: Trump Tak Layak Jadi Presiden
- Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi pada Senin pagi kemarin melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Amerika Serikat, John F. Kerry di Washington D.C. Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni mengenai rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Negeri Paman Sam pada akhir Oktober mendatang. 

Jokowi Beber 'Mantra' RI di Forum Ekonomi Islam Dunia
Demikian isi keterangan tertulis yang dikutip dari situs resmi Departemen Luar Negeri AS pada Senin, 21 September 2015. Dalam pertemuan itu, kedua Menlu sepakat mengumumkan Jokowi akan bertemu Presiden Barack Obama pada 26 Oktober 2015. 

Jokowi: Jumlah Peserta Tax Amnesty Baru 344 Orang
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan berada di AS hingga tanggal 28 Oktober 2015. Selain ke Washington DC, Jokowi akan bertolak ke San Fransisco untuk bertemu dengan masyarakat Indonesia. Dia juga dijadwalkan berkunjung ke Silicon Valley. 

"Dan dengan senang saya mengumumkan tanggal 26 Oktober, Presiden Jokowi akan berkunjung ke Washington untuk bertemu dengan Presiden Obama, di mana kami bisa meningkatkan hubungan bilateral perdagangan lebih lanjut serta program lainnya yang tengah kami kerjakan bersama," kata Kerry. 

Menurut Kerry, kerja sama kedua negara akan lebih erat, mengingat Jokowi dan Obama memiliki banyak kesamaan. 

"Mereka adalah pekerja, orang-orang yang yakin terhadap perlunya reformasi birokrasi, reformasi aturan dan perlu disederhanakan berbagai tata kelola birokrasi," ujar pria yang sebelumnya menjabat sebagai Senator dari Massachusetts. 

Sementara, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima VIVA.co.id pada hari ini menyebut kunjungan Jokowi ke AS diharapkan bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sebagai tamu khusus dari Pemerintah Negeri Paman Sam, Jokowi akan menginap di Blair House. 

"Sementara, Presiden Obama akan menyambut Presiden Jokowi di Oval Office. Pertemuan antara kedua kepala negara dilakukan kali terakhir pada 10 tahun yang lalu di tahun 2005. Dengan adanya pertemuan di Oval Office dan tinggalnya Presiden Jokowi di Blair House memberikan simbol kedekatan hubungan kedua negara," papar Retno. 

Kunjungan Jokowi ke AS seiring 5 tahun kemitraan komprehensif antara kedua negara yang diluncurkan tahun 2010 lalu. Saat berkunjung nanti, Jokowi direncanakan akan meluncurkan hubungan Indonesia dan AS yang lebih strategis. 

Selain membahas mengenai persiapan kunjungan Jokowi ke AS, Retno dan Kerry juga berdiskusi mengenai upaya peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara. 

"Selain kerja sama di bidang ekonomi, hubungan antara Indonesia dan AS juga difokuskan pada kerja sama di bidang maritim, pertahanan dan keamanan serta demokrasi dan pluralisme," kata mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu. 

Kedua Menlu, juga sempat menyinggung mengenai isu regional mengenai ASEAN dan stabilitas di kawasan Laut Tiongkok Selatan. Kerry menegaskan, sebagai negara kunci di ASEAN, Indonesia memainkan peran penting dalam menjaga sentralitas ASEAN. 

Kerry dan Retno juga membahas mengenai isu perubahan iklim, terutama terkait komitmen kedua negara untuk menurunkan tingkat emisi melalui komitmen INDC dan upaya menyukseskan Konferensi Perubahan Iklim di Paris pada November mendatang. 

Isu radikalisme global juga menjadi satu topik yang ikut dibahas. 

"Secara khusus, kami mengangkat pentingnya memanfaatkan Masjid Indonesia di Washington DC sebagai pusat penyebaran pluralisme," kata Retno. 

Sementara, Kerry berpendapat pentingnya peranan Indonesia dalam mengatasi berbagai ancaman radikalisme dan ekstrimisme di dunia. Dia juga menyebut, Indonesia sebagai power house toleransi dan pluralisme. 

Negeri Paman Sam merupakan mitra dagang terbesar ke-4 bagi Indonesia dengan total perdagangan tahun 2014 mencapai US$27,7 miliar. Di bidang investasi, AS menduduki peringkat ke-6 di Indonesia dengan nilai US$1,3 miliar. Sementara, kunjungan wisatawan AS ke Indonesia mencapai 234.117 orang tahun lalu. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya