Berantas ISIS, Rusia Ajak Suriah dan AS Bentuk Koalisi

Pasukan Irak Berhasil Rebut Universitas Anbar dari ISIS
Sumber :
  • REUTERS / Stringer

VIVA.co.id - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, mengatakan Presiden Vladimir Putin mengusulkan satu proposal untuk memberantas kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS).

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Dia menyebut, Putin menyarankan agar ada koalisi baru yang terdiri tidak hanya negara-negara barat, tetapi juga Suriah. 

Berbicara di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 23 September 2015, Galuzin mengatakan, selama ini koalisi yang digagas oleh Negeri Paman Sam tidak mengajak Suriah untuk terlibat dalam pemberantasan kelompok pimpinan Abu Bakr al Baghdadi itu.
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Sementara itu, koalisi yang selama ini dibentuk AS, belum berhasil memberantas ISIS. Bahkan, teritori yang mereka kuasai kian meluas dan anggotanya bertambah banyak. 
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai

"Saya percaya, AS juga ingin memusnahkan ISIS. Koalisi yang selama ini mereka bentuk nampaknya tidak efektif. Hingga saat ini, ISIS masih ada, mereka malah semakin berkembang. Jadi, apa yang sebenarnya dilakukan koalisi itu?" tanya Galuzin. 

Dia mengatakan, Putin telah mempresentasikan proposal itu kepada publik, termasuk ke Pemerintah Suriah dan AS. Sejauh ini, baru Suriah yang merespons positif. 

"Pemerintah AS belum memberikan respons apa pun hingga saat ini," kata Galuzin. 

Namun, dia yakin untuk bisa memberantas ISIS hingga ke akar-akarnya, perlu ada kerja sama dari pemerintah, tempat kelompok itu bercokol. Kendati pemerintahan Barack Obama tidak menyukai Presiden Bashar al-Assad, mereka pernah bekerja sama untuk satu isu yang sama. 

"Kami pernah melihat, mereka sepakat mengenai penggunaan senjata kimia. Sebab itu, AS tetap bisa bekerja sama kalau mereka mau," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya