Kesaksian Jemaah Selamat dari Tragedi Mina

lempar jumroh
Sumber :
  • thenewstribe.com
VIVA.co.id
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
- Pernyataan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Khalid al Falih, yang menyatakan kejadian Mina disebabkan oleh jemaah yang tidak mengikuti instruksi dibantah oleh saksi mata.

Tawaf dan Rahasianya

Sebaliknya, para saksi mata tragedi yang menewaskan lebih dari 700 orang dan 800 lainnya luka-luka, menyalahkan pihak pejabat Arab Saudi. Sampai akhirnya mereka mengaku takut untuk melanjutkan ritual ibadah.
Calon Haji Ini Kesal Sambal Petisnya Disita


“Ada kerumunan saat itu, polisi sudah menutup semua pintu masuk dan keluar kemah jemaah dan hanya membiarkan satu pintu yang terbuka. Saya melihat ada mayat di depan saya serta banyak orang lain yang terluka dan menderita,” kata Ahmed Abu Bakr (45 tahun), jemaah asal Libia yang berhasil kabur dari lokasi kejadian bersama ibunya.


Ia menambahkan, polisi yang berada di sana saat itu tidak berpengalaman. Bahkan mereka tidak mengenal jalur jalanan dan tidak bisa mengatur kerumunan ribuan hingga jutaan orang di sana.


Dilansir dari
The Guardian
, Jumat, 25  September 2015, salah satu kritik terhadap proses perluasan situs suci ini adalah para anggota kepolisian tidak dilatih secara baik untuk bisa berbahasa asing atau berkomunikasi dengan para jemaah.


“Mereka (polisi) tidak tahu bagaimana caranya untuk berhadapan dengan para jemaah, kerumunan itu tidak terkontrol,” ujar Irfan al-Alawi, pendiri yayasan penelitian warisan Islam di Mekah.


Saksi mata lainnya, Mohammed Hasan (39) yang berasal dari Mesir, mengaku khawatir kejadian yang sama akan terulang lagi. Pasalnya, ia melihat banyak tenaga keamanan di sana yang hanya diam saja.


Dia juga menuduh bahwa ia telah dihina karena kebangsaannya.


“Saya bahkan dilecehkan secara ras karena ada petugas keamanan yang meminta saya untuk datang dan mengatakan ‘ayo periksa mayat Mesir ini’. Mengapa mereka menghina kami seperti ini? Kami datang sebagai peziarah dan tidak meminta apa-apa," kata Hasan.


Hasan mengatakan, sebelum insiden itu terjadi, sejumlah jemaah mengajukan protes kepada instansi terkait karena tidak adanya pengaturan yang jelas bagi mereka.


Sementara seorang jemaah asal Mesir, Ahmed, juga memberikan kritiknya pada pemerintah Arab Saudi.


“Arab Saudi mengeluarkan banyak biaya untuk musim haji, tetapi tidak ada pengaturan. Seharusnya dapat dibuat satu jalur untuk masuk dan satu jalur untuk keluar. Jika ada pihak keamanan yang menjaga di masing-masing sudut pasti peristiwa ini tidak mungkin terjadi,” kata Ahmed. (ase)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya