Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Rusia melakukan serangan udara pertama di Suriah, Rabu, 30 September 2015. Namun, serangan itu dianggap tidak tepat sasaran dan hanya mengusung kepentingan Rusia.
Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, mengatakan serangan pertama Rusia itu sebagai sesuatu yang keliru, dan ditakdirkan untuk gagal.
"Apa yang dilakukan Rusia seperti menuang bensin ke dalam api," kata Carter seperti dikutip dari
usatoday.com,
Kamis, 1 Oktober 2015.
Amerika mencurigai serangan udara yang dilakukan Suriah bukan untuk menyelesaikan perang di sana, namun untuk membantu Bashar Al-Assad. Karena serangan itu dilakukan di wilayah Homs. Wilayah ini bukanlah wilayah yang dikuasai oleh ISIS.
Baca Juga :
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Baca Juga :
Helikopter Rusia Ditembak Jatuh
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :