Usai Diculik, Suparto Sempat Komunikasi dengan WNI di Saudi

Gedung KBRI Riyadh
Sumber :
  • www.kemdiknas.go.id
VIVA.co.id
- Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan tim polisi dan KBRI Riyadh sudah menemukan petunjuk baru mengenai warga Indonesia asal Situbondo yang hilang diculik pada 18 September lalu. Salah satu bukti baru yang berhasil diperoleh yakni adanya percakapan antara korban dengan beberapa WNI lainnya setelah tanggal 18 September. 

Padahal, di tanggal 18 September, WNI yang diketahui Suparto BN Rais Cuniran dilaporkan sudah menghilang. Dia diculik oleh tiga orang yang tidak dikenal. 

"Karena itu polisi juga telah menahan beberapa orang WNI untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai Parto," ujar Iqbal melalui pesan pendek yang diterima VIVA.co.id pada Jumat, 9 Oktober 2015. 

Iqbal menjelaskan, sejak KBRI Riyadh menerima laporan adanya WNI yang hilang sejak Rabu kemarin, tim perlindungan WNI telah dikirim ke TKP, rumah majikan dan polisi setempat.

"Selanjutnya, KBRI Riyadh telah menyampaikan nota ke Kemlu setempat untuk meminta akses ke badan investigasi," Iqbal melanjutkan. 

Sementara, terkait dengan adanya dugaan Suparto diculik oleh oknum intelijen, Iqbal mengatakan seiring dengan semakin banyaknya petunjuk yang diperoleh polisi, maka kemungkinan-kemungkinan akan menjelaskan konstruksi kasus dengan sendirinya.

Kemungkinan Suparto diculik oleh oknum intelijen disampaikan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti  

Situasi Makin Memburuk, TKI di Suriah Kembali Dipulangkan
"Dugaan kami, mungkin dia diambil intelijen atau kepolisian setempat. Itu karena dia telah melakukan tindak pidana sebelumnya," kata Badrodin. 

Tinggal Enam hari, Keluarga Sandera Abu Sayyaf Khawatir
Indikasi lain yang menguatkan dugaan itu, karena tidak ada pihak yang meminta tebusan atau apa pun kepada keluarga atau Pemerintah RI. Kendati begitu, Badrodin mengatakan itu baru sebatas dugaan. 

TKI di Korea Diminta Hentikan Adu Jotos

"Perwakilan Pemerintah RI di sana tengah mengecek ke otoritas di sana," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya