Jelang Diskusi, Wajah Aktivis India Disiram Tinta

Aktivis India
Sumber :
  • indianexpress.com

VIVA.co.id - Entah mimpi apa ia semalam, seorang aktivis India terpaksa menerima nasib wajahnya menjadi hitam akibat siraman tinta yang dilakukan oleh penentangnya.

Sudheendra Kulkarni, aktivis yang juga Direktur Observer Research Foundation (ORF), diserang oleh lawan politiknya dari Partai Shiv Sena, hanya beberapa menit menjelang acara diskusi dan peluncuran buku. Rencananya ORF akan meluncurkan buku yang ditulis oleh mantan Menteri Luar Negeri Pakistan, Khurshid Mahmud Karuri. Peluncuran buku dan diskusi dengan penulisnya itu  diselenggarakan oleh ORF pada Senin, 12 Oktober 2015.

"Aktivis Shiv Sena menyiram tinta ke wajah saya. Mereka melakukan kekerasan pada saya," kata Kulkarni. Namun ia menegaskan, yayasannya akan tetap menyelenggarakan acara tersebut.

"Kami tak akan melemah hanya karena ditakut-takuti oleh peristiwa seperti ini," ujarnya seperti dikutip dari Indianexpress.com, Senin, 12 Oktober 2015.

Khursid Mahmud Karuri, penulis buku "Neither a Hawk nor a Dove," yang akan meluncurkan bukunya memprotes insiden itu.

Belum Bayar Utang Rp30 Ribu, Suami Istri Dibunuh

"Sebagai seorang politisi, saya mengerti hak untuk protes, selama itu dilakukan dengan cara-cara damai. Apa yang terjadi pada Kulkarni tak bisa dibenarkan. Saya akan berada disini untuk melawan. Saya di sini untuk menyebarkan perdamaian. Saya diundang untuk hadir di sini, dan saya tak akan membiarkan mereka yang mengundang saya terpuruk sendirian," katanya.

Malam sebelum acara, Kulkarni menemui pimpinan tertinggi Partai Shiv Sena, Uddhav Thackeray. Ia hendak meminta jaminan agar anggota partai tersebut tak melakukan kerusuhan saat peluncuran buku. Namun pembicaraan berakhir tanpa hasil, dan Kulkarni mengatakan ia akan tetap melanjutkan acara peluncuran buku tersebut.

Sementara itu, pemimpin senior Partai Shiv Sena, Sanjay Raut mengatakan, menyiram tinta adalah cara protes paling halus dari sebuah demokrasi.

"Kita tak pernah tahu kapan tinta itu akan disiramkan. Tak ada seorang pun yang bisa meramalkan, kapan kemarahan publik akan meledak," katanya.

Sebelumnya, Shiv Sena juga telah memaksa penyelenggara konser membatalkan konser penyanyi Pakistan Ghulam Ali di Mumbai dan Pune.

Partai Shiv Sena (pembela Shiva) didirikan oleh sejumlah wartawan dan politisi India. Partai ini kini terkenal sebagai pendukung militan Hindu di India dan sering menentang aktivitas perdamaian antara India dan Pakistan.

Warga India selfie bareng singa

Selfie di Depan Singa, Denda Rp3 Juta

Padahal sudah ada larangan. Tetap saja ada yang nekat.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016