ISIS Serukan 'Perang Suci' untuk Bantai Rusia dan Amerika

Militan ISIS menggunakan tank tempur.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) menyerukan kepada rekannya sesama umat Muslim supaya melakukan "perang suci" terhadap Rusia dan Amerika Serikat. Pesan itu disebarluaskan melalui suara yang didistribusikan secara online. 

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Laman International Business Times, Rabu, 14 Oktober 2015 melansir alasan mereka menyerukan hal tersebut karena kedua negara itu terlibat dalam kampanye militer melawan ISIS di Timur Tengah. 

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai
"Para pemuda Islam di mana pun berada, kobarkan jihad melawan warga Rusia dan Amerika dalam perang melawan Muslim," ujar juru bicara ISIS, Abu Mohammad al-Adnani. 

Pengumuman itu disampaikan usai Rusia melancarkan serangan udara terhadap ISIS sebagai bentuk dukungan terhadap pasukan Pemerintah Bashar al-Assad. Baru-baru ini, gedung Kedutaan Rusia di Damaskus juga dihantam dua roket. Dalam serangan itu, memang tidak ada yang terluka, tetapi menurut koresponden BBC di Damaskus, beberapa orang dilaporkan mengalami luka. 

Ledakan itu memicu kepanikan yang luas dan asap terlihat menyembul dari kompleks gedung kedutaan. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyebut serangan itu sebagai bagian dari tindak terorisme. 

"Ini kemungkinan besar bertujuan untuk mengintimidasi para pendukung perjuangan terhadap teror dan mencegah mereka berhasil melawan kelompok ekstremis," ujar Lavrov seperti dikutip BBC.

Namun, kampanye militer Rusia di Suriah berbenturan dengan kepentingan Negeri Paman Sam. Mereka menuding Rusia justru menyasar kelompok pemberontak moderat di Suriah yang dilatih oleh militer AS. Moskow berulang kali membantah tudingan itu. 

Koalisi militer pimpinan AS telah menyasar lokasi markas ISIS baik di Suriah dan Irak sejak September 2014. Pada pekan lalu, Pemerintah Irak meneken kesepakatan intelijen dengan Rusia dan Iran sebagai bagian dari kampanye melawan ISIS. 

Pesan yang disampaikan badan intelijen termasuk di dalamnya konfirmasi tewasnya seorang komandan senior ISIS, Abu Mutaz Qarashi, dalam serangan militer Irak pada 11 Oktober lalu. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya