54 Persen Penduduk di Asia Pasifik Jadi Masalah Perkotaan

Melihat Pemukiman Kumuh Diantara distrik mewah di Seoul
Sumber :
  • Reuters/Kim Hong-Ji
VIVA.co.id
Ketika Mal Tua Disulap Jadi Apartemen Mungil
- Masalah perkotaan sudah menjadi agenda bagi seluruh pemangku kepentingan di dunia. Di kawasan Asia Pasifik, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan tercatat sebanyak 750 juta jiwa pada tahun 2010.

Apartemen Super Mewah Sinar Mas Land Laku 36 Persen

Melalui siaran pers yang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diterima
5.946 Unit Apartemen Dijual Sepanjang Kuartal II
VIVA.co.id, Senin, 19 Oktober 2015,   dijelaskan bahwa jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan terus meningkat dari tahun ke tahun. PBB menyatakan, saat ini sebanyak 54 persen penduduk tinggal di perkotaan, jumlah diperkirakan akan meningkat menjadi 66 persen di tahun 2050. Jumlah ini menimbulkan masalah baru terutama terkait kota layak huni.


Itu sebabnya untuk mewujudkan kota yang layak huni dan berkelanjutan secara inklusif memerlukan keterlibatan semua aktor pembangunan perkotaan.


Indonesia, punya keperluan untuk menjawab tantangan urbanisasi global tersebut. Melalui forum T
he Sixth Asia Pasific Urban Forum (APUF-6)
yang diselenggarakan pada 19 hingga 21 Oktober di Jakarta, Indonesia mengambil peran.


"Indonesia terlibat aktif dalam penyusunan agenda Baru Perkotaan melalui penyelenggaraan APUF-6 ini, keterlibatan Indonesia ini sekaligus untuk menunjukkan komitmen Indonesia untuk mewujudkan kota berkelanjutan di masa depan," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat membuka acara.


Basuki menuturkan, bahwa masalah sekarang yang dihadapi oleh negara di dunia, terkhusus Asia Pasifik adalah Urbanisasi.


"Acara lima tahun sekali ini, untuk berbagi pengalaman mengenai tayangan kota berkelanjutan di Asia Pasific," kata Basuki.


Para
stakeholders
yang terlibat dalam APUF-6 dari negara-negara kawasan Asia Pasific akan memberikan rekomendasi terkait masa depan permukiman dan perkotaan untuk disampaikan dalam
Asia Pacifik Regional Meeting
untuk dipertimbangkan dalan perumusan "Agenda Baru Perkotaan di kawasan Asia Pasifik". (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya