- Reuters/Fabrizio Brensch
VIVA.co.id - Kelompok anti-Islam Jerman, Pegida, melakukan protes antipengungsi. Mereka membakar dan memblokir shelter yang disiapkan untuk pengungsi.
Demonstrasi ini disebut sebagai demonstrasi terbesar bulan ini. Lebih dari 10.000 orang bergabung dengan kelompok ini melalui demonstrasi yang terjadi pada Selasa, 20 Oktober 2015.
Sekitar 12 orang mengalami luka-luka setelah sebuah gedung di Gudensberg dibakar. Gedung tersebut saat ini dipergunakan untuk menampung pekerja migran dari Bulgaria dan Polandia.
Sementara itu, di pusat kota Jerman, lima orang mengalami luka serius saat api melalap sebuah bangunan kayu. Sedangkan di Erfurt, sebuah flat yang disediakan khusus untuk pengungsi dibiarkan banjir sebagai bentuk sabotase.
Insiden ini terjadi setelah serentetan pembakaran selama pekan terakhir di lima tempat yang rencananya akan disediakan untuk memfasilitasi pengungsi di Thuringia, Jerman.
Seperti dikutip dari smh.com.au, Selasa 20 Oktober 2015, anggota Pegida marah dengan keputusan pemerintah Jerman yang bersedia menampung pengungsi dari Timur Tengah.
Pegida (Patriotic Europeans Against the Islamisation of the West/Pahlawan Eropa melawan Islamisasi di Barat), nyaris kehilangan pamornya setelah pendiri kelompok tersebut mengundurkan diri awal tahun ini karena berpose ala Hitler.
Namun kelompok ini kembali hidup setelah Kanselir Jerman Angela Merkel memutuskan untuk kembali menampung pengungsi hingga satu juta orang. (ase)