Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge, mengaku tidak sabar untuk menyambut kedatangan Ratu Margrethe II dan Pangeran Henrik, yang akan tiba di Indonesia pada Rabu, besok.
"Kunjungan ini sangat menjanjikan. Sejak tahun lalu kami mulai mempersiapkan kunjungan yang sangat padat acara ini. Bahkan, sebenarnya kami ingin mengajak Ratu ke Provinsi Papua dan Aceh, namun karena waktu yang terbatas kami belum dapat melakukannya," ujar Klynge saat bertemu wartawan di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Oktober 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Sultan: Ratu Denmark Cuma 'Say Hello'
"Kunjungan ini sangat menjanjikan. Sejak tahun lalu kami mulai mempersiapkan kunjungan yang sangat padat acara ini. Bahkan, sebenarnya kami ingin mengajak Ratu ke Provinsi Papua dan Aceh, namun karena waktu yang terbatas kami belum dapat melakukannya," ujar Klynge saat bertemu wartawan di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Oktober 2015.
Baca Juga :
Sambangi Yogyakarta, Ratu Denmark 'Digoda' Batik
Ia menginformasikan, setidaknya ada enam sampai delapan perjanjian yang akan dilakukan selama kunjungan kali ini. Meliputi bidang politik, maritim, energi, transportasi darat dan laut, budaya, pendidikan dan agrikultur.
"Soal agrikultur yang akan kami soroti lebih ke produk susu dan daging, karena perekonomian kami juga bergantung kepada sektor itu, selain pertanian dan peternakan," ucap dia.
Klynge melanjutkan, dia memprediksi dua negara ini akan melakukan perjanjian untuk mengekspor ikan dari Indonesia ke pasar internasional termasuk ke Denmark.
"Banyak potensi antara Indonesia dan Denmark di bidang ini," katanya.
"Banyak orang yang masih belum tahu mengenai hubungan Denmark dengan Indonesia atau kerja sama yang dijalin antara keduanya. Oleh karena itu kunjungan kerajaan ini merupakan cara yang sangat baik untuk meningkatkan hubungan keduanya, sehingga diketahui oleh semua orang," ujar Klynge.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia menginformasikan, setidaknya ada enam sampai delapan perjanjian yang akan dilakukan selama kunjungan kali ini. Meliputi bidang politik, maritim, energi, transportasi darat dan laut, budaya, pendidikan dan agrikultur.
