- Reuters/Alexei Druzhinin/Ria Novosti
VIVA.co.id - Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan kunjungan ke Moskow. Ini adalah kunjungan pertama Bashar al-Assad keluar negeri yang dilakukan secara terbuka.
Sejak perang Suriah pecah tahun 2011 lalu, Bashar al-Assad lebih memilih berada di dalam negerinya. Melalui kunjungan ke Rusia, Bashar menemui Presiden Rusia Vladimir Putin. Kedua pemimpin negara sepakat, operasi militer yang dilakukan di Suriah harus mengarah pada proses politik.
Dikutip dari indianexpress.com, kunjungan yang dilakukan pada Selasa, 20 Oktober 2015, mencerminkan keyakinan baru bagi Assad, yang selama ini hanya memperoleh dukungan dari Iran.
Menurut seorang pejabat Suriah, kunjungan Assad hanya berlangsung sehari dan Assad sudah kembali berada di Suriah pada Rabu, 21 Oktober 2015.
Sejak 30 September 2015, Rusia secara drastis meningkatkan dukungan pada Suriah dengan melakukan serangan udara secara masif dan mengirimkan ratusan personel pasukan darat.
Rusia mengatakan kepada dunia internasional bahwa kehadirannya di Suriah adalah untuk memerangi kelompok militan ISIS. Namun, AS dan Koalisi Internasional meragukan niat Rusia. Mereka menuduh Rusia justru memerangi pemberontak anti-Assad.
Rusia dan Suriah berbeda pandangan soal konflik Suriah. AS dan sekutunya selalu meminta Bashar al-Assad untuk mundur demi perdamaian di Suriah, sementara Rusia justru melibatkan Assad untuk memerangi ISIS.
(mus)
Jasad Militer Rusia Ditahan Militan Suriah
Mereka minta pertukaran dengan anggota yang ditahan
