Ini Komentar Amerika Soal Satu Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
- Pemerintah Amerika Serikat turut mengamati satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Indonesia yang jatuh pada tanggal 20 Oktober. Mereka menghargai upaya tim ekonomi Jokowi yang ingin memperbaiki situasi perekonomian di Indonesia.

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
Demikian ungkap Duta Besar AS untuk RI, Robert O Blake Jr, ketika ditemui dalam pertemuan media terbatas termasuk dengan VIVA.co.id di Gedung Kedutaan di kawasan Jakarta Pusat pada Rabu, 21 Oktober 2015. Blake memperoleh informasi reformasi ekonomi yang dilakukan Jokowi akan terus berjalan hingga enam bulan mendatang.

Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah
"Pertumbuhan ekonomi, paling tidak akan kembali lagi tahun depan. Selain itu, investasi diharapkan akan kembali, tidak saja usai Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan, tetapi setelah itu," kata Blake.

Dia juga berharap, pemerintahan Jokowi-JK akan konsisten terhadap penegakkan hukum di Indonesia. Salah satu isu hukum yang menjadi perhatian mereka yakni kasus kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS).

Dalam kesempatan itu, Blake mengaku bisa memahami jika Jokowi ingin fokus ke dalam urusan dalam negeri ketimbang luar negeri. Sebab, ini merupakan tahun pertama kepemimpinannya.

"Dia juga ingin membangun dasar perekonomian yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Fokus Presiden Jokowi itu sudah tepat. Sebab, dengan meningkatkan peluang kerja dan meminimalisasi kemiskinan, rakyat akan makmur. Hal tersebut juga menciptakan peluang bagi perusahaan AS," kata dia.

Sementara, ahli Indonesia dari Universitas Northwestern, AS, Jeffrey Winters menilai tahun pertama kepemimpinan Jokowi dicapai dengan sulit dan menghadapi banyak tantangan. Winters berpendapat, sebagian rakyat Indonesia mengaku kecewa dalam satu tahun pertama kepemimpinan mantan Gubernur Jakarta itu.

"Rakyat Indonesia sudah lelah disuguhi bisnis seperti biasa. Mereka memilih Jokowi untuk membawa perubahan. Tetapi, belum ada perubahan yang dibuat," kata Winters seperti dikutip laman NDTV.

Belum lagi situasi perekonomian, Winters melanjutkan,  justru merosot dalam enam tahun terakhir. Akibatnya nilai mata uang rupiah ikut merosot tajam. Jokowi dianggap kurang berupaya keras untuk memperbaiki ekonomi.

Belum lagi Jokowi dikritik, ketika mencalonkan figur kontroversial sebagai Kapolri baru. Banyak pengamat menilai, dia sempat memilih Budi Gunawan, demi menghormati pemimpin PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Sementara, dalam wawancara khusus yang dia lakukan dengan BBC, Jokowi menyebut reformasi ekonomi merupakan sebuah proses yang panjang.

"Butuh waktu untuk mengelola sebuah negara sebesar Indonesia," kata Jokowi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya