- Reuter/Eric de Castro
VIVA.co.id - Jumlah korban jiwa akibat terjangan topan Koppu yang melanda Filipina pada Minggu pagi, 18 Oktober 2015, terus bertambah. Hingga Kamis, 22 Oktober 2015, jumlah korban telah mencapai 48 orang.
Korban tewas akibat tanah longsor yang terjadi karena derasnya hujan dan sungai yang meluap. Dikutip dari weather.com, meski ancaman hujan lebat telah berakhir, efek yang ditimbulkan sejak topan melanda masih terus terjadi.
Banjir yang berbahaya terjadi di sejumlah wilayah, sedangkan hujan masih terus turun dengan intensitas sedang.
"Meskipun badai tersebut telah bergerak pelan meninggalkan Filipina, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terus terjadi di beberapa wilayah di Filipina," ujar ahli meteorologi Nick Wiltgen.
Topan Koppu melanda sejumlah wilayah di Filipina sejak Minggu, namun sejak Rabu pagi, 21 Oktober 2015, intensitasnya makin berkurang.
Hujan dalam intensitas besar dilaporkan terjadi bagian utara Filipina, menyebabkan air yang mengalir deras dari pegunungan dan menerjang desa-desa di bawahnya. Banjir besar dan deras membuat warga naik dan bertahan di atap rumah sambil menunggu pertolongan.
Menurut laporan BBC, mengutip Manajemen Nasional Penanggulangan Bencana Filipina, hingga Rabu pagi lebih 100.000 warga masih berada di pusat evakuasi.