Sumber :
- REUTERS / Stringer
VIVA.co.id
- Seorang mantan penyanyi rap asal Jerman yang bergabung dengan kelompok militan ISIS (Daulah Islamiyah di Irak dan al-Syam) tewas di Suriah. Ia tewas karena serangan oleh pasukan militer udara AS.
Pernyataan tewasnya Cuspert disampaikan oleh dua orang pihak berwenang AS, Kamis 29 Oktober 2015. Dilansir dari Channel News Asia , Jumat, 30 Oktober 2015, Denis Cuspert diketahui bergabung dengan kelompok militan ISIS dan turut berpartisipasi dalam video propaganda yang mereka buat untuk menarik anggota baru.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Helikopter Rusia Ditembak Jatuh
Pernyataan tewasnya Cuspert disampaikan oleh dua orang pihak berwenang AS, Kamis 29 Oktober 2015. Dilansir dari Channel News Asia , Jumat, 30 Oktober 2015, Denis Cuspert diketahui bergabung dengan kelompok militan ISIS dan turut berpartisipasi dalam video propaganda yang mereka buat untuk menarik anggota baru.
Dikenal dengan nama panggung "Deso Dogg", Cuspert meninggalkan karirnya pada tahun 2012, dan memilih untuk bergabung dengan ISIS. Sebuah video propaganda ISIS menampilkan dirinya yang sedang memegang beberapa kepala manusia korban eksekusi mati oleh ISIS. Mereka dipenggal karena menolak untuk bergabung dengan kelompok militan itu.
Berdasarkan informasi dari pemerintah AS, Cuspert bekerja sebagai perekrut anggota untuk ISIS. Bulan Februari lalu, Departemen Luar Negeri AS sempat menyampaikan rilisnya tentang Cuspert.
"Cuspert adalah contoh dari orang asing yang merekrut anggota untuk kelompoknya. Ia adalah seseorang yang terlibat dalam kasus kriminal di negara asal dan kemudian melakukan perjalanan ke Suriah untuk melakukan sesuatu yang lebih buruk lagi," demikian tertulis dalam keterangan yang disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS pada bulan Februari. (ren)
Halaman Selanjutnya
Dikenal dengan nama panggung "Deso Dogg", Cuspert meninggalkan karirnya pada tahun 2012, dan memilih untuk bergabung dengan ISIS. Sebuah video propaganda ISIS menampilkan dirinya yang sedang memegang beberapa kepala manusia korban eksekusi mati oleh ISIS. Mereka dipenggal karena menolak untuk bergabung dengan kelompok militan itu.
