- Reuter/Peter Kovalev
VIVA.co.id - Sebuah analisis mengenai jatuhnya pesawat disampaikan oleh layanan pelacak penerbangan dari Swedia. Seperti dikutip dari Reuters, menurut flightradar24, sebuah layanan pelacakan penerbangan yang berbasis di Swedia, pesawat itu turun dengan cepat per menitnya, pada ketinggian sekitar 6.000 kaki (2.000 meter) sebelum sinyal untuk kontrol lalu lintas udara akhirnya menghilang.
Kantor berita Rusia RIA Novosty, mengutip sumber-sumber di Sharm el-Sheikh, mengatakan, "Pilot menghubungi operator dan melaporkan masalah teknis, meminta perubahan rute dan mendarat di bandara Kairo, setelah komunikasi rusak."
Menurut pernyataan yang disampaikan oleh pihak berwenang Mesir, dari 217 korban, 214 orang adalah warga negara Rusia, tiga orang warga negara Ukraina. Sebanyak 138 penumpang berjenis kelamin wanita, 62 pria, dan 17 anak-anak.
Sementara itu, keluarga korban mulai berdatangan ke bandara St. Petersburgh, Rusia. Mereka mencoba mencari informasi mengenai nasib orang tercintanya. Hingga saat ini belum ada kepastian berapa jumlah korban yang tewas.
Sebelum, tim SAR sempat mengkhawatirkan seluruh penumpang tewas. Namun dalam proses pencarian, seorang petugas yang dihubungi Reuters mengatakan sempat mendengar suara rintihan dari dalam salah satu puing pesawat.