Jokowi Dipastikan ke Malaysia untuk KTT ASEAN 2015

Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah isu dalam KTT Rusia-ASEAN di Sochi
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo akan hadir dalam rangkaian pertemuan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2015 di Malaysia. Forum itu berlangsung selama 21 dan 22 November 2015 mendatang.

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama

Demikian ungkap Direktur Mitra Wicara dan Antar-Kawasan dari Kementerian Luar Negeri RI , Derry Aman, mengungkapkan bahwa Jokowi selama di Malaysia juga dijadwalkan hadir dalam beberapa pertemuan bilateral dengan kepala negara di ASEAN serta para delegasi bisnis terkait.

“Ada sekitar 10 pertemuan yang akan dihadiri Presiden saat berada di sana, termasuk pertemuan bilateral dengan para kepala negara dan delegasi bisnis. Salah satu isu penting yang akan dibahas adalah mengenai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dimulai pada akhir Desember 2015,” ujar Denny, Jumat, 12 November 2015 di gedung Kemlu Jakarta.

Denny menekankan, KTT ASEAN ke-27 ini sangat penting mengingat MEA akan terbentuk secara resmi per 31 Desember 2015 mendatang. KTT ini, kata dia, sebagai bentuk penegasan bahwa ke depannya nanti akan terbentuk komunitas MEA.

“Untuk itu, nanti di sana akan disahkan visi Komunitas MEA sampai 2025. Ada sejumlah dokumen utama yang didasarkan dari pilar masyarakat ASEAN, seperti bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya,” kata dia.

Denny juga menjelaskan, KTT ASEAN nanti akan membahas mengenai kerjasama yang dilakukan antarnegara, baik yang sudah pernah dilakukan maupun baru akan dilakukan. KTT ini juga sekaligus merayakan peringatan 10 tahun KTT ASEAN Timur sejak awal dibentuk pada 2005. selain itu juga mengevaluasi seluruh kegiatan yang sudah dilakukan selama 10 tahun terakhir ini.

“Akan dibahas mengenai elemen-elemen yang telah dilakukan selama 10 tahun. Apa yang perlu disempurnakan dan apa saja kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi Indonesia. Dari puluhan dokumen yang dihasilkan, Indonesia akan fokus mengenai kerjasama di bidang maritim. Ada 10 pilar kerjasama yang sedang diidentifikasi,” kata Derry.

Dalam pertemuan yang masuk ke dalam serangkaian acara KTT ASEAN ke-27 tersebut, Jokowi dan para kepala negara turut membahas mengenai sejumlah isu, seperti visi MEA sampai dengan tahun 2025. Setidaknya, kata Derry, ada lima visi utama yang akan dibicarakan.

“Pertama, mengenai usaha negara-negara ASEAN dalam menciptakan kedamaian di kawasan sebagai faktor utama bagi pembangunan kehidupan perekonomian dan kebudayaan bangsa di masing-masing negara. Lalu mengenai kerjasama maritim antarnegara ASEAN, mengingat Indonesia yang dianggap sebagai pemimpin ASEAN adalah negara maritim.

Isu penting lain yang menjadi sorotan setiap negara ASEAN adalah mengenai penanganan asap akibat kebakaran lahan di Indonesia. Indonesia, ucap dia, mengedepankan semangat kerjasama antarnegara ASEAN untuk menyelesaikan masalah ini.

Kasus mengenai imigran ilegal dan kawasan Laut China Selatan tak luput pada pembahasan nanti. Indonesia dan negara ASEAN, dikatakan Derry, masih harus waspada walaupun kini kasus-kasus tersebut sudah mereda. (ren)

Ilustrasi formulir pajak

Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat

"Sudah jadi budaya di Indonesia."

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016