Kemlu: Gejolak Laut China Selatan Berdampak Ekonomi Global

Seorang personel AL Vietnam berjaga di di perairan Spartly, Laut China Selatan.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan
- Direktur Mitra Wicara dan Antarkawasan, Derry Aman memastikan agenda yang akan dibahas dalam pertemuan KTT ASEAN Timur adalah mengenai kawasan Laut China Selatan. Akan dibahas juga upaya yang akan dilakukan untuk menyelesaikannya.

Laut China Selatan Memanas, Beijing: Siap-siap Perang

“Soal Laut China Selatan akan dibahas dalam pertemuan KTT ASEAN Timur. Seperti yang dikatakan sebelumnya, posisi Indonesia adalah sebagai negara yang berupaya mendorong perdamaian dan kestabilan wilayah tersebut,” ujar Derry yang ditemui di gedung Kemlu, Jakarta, Kamis 12 November 2015.
Buku Putih Pertahanan Jepang Bikin China Meradang


Derry menjelaskan, upaya Indonesia untuk menangani persoalan sengketa lahan ini adalah dengan menggunakan Declaration of Conduct (DoC) dan Code of Conduct (CoC). Dua ketentuan tersebut, dijelaskan Derry, akan mengatur mengenai upaya perdamaian dan stabilitas kawasan Laut China Selatan.


Di samping itu, ia juga menegaskan, baik DoC maupun CoC tidak digunakan sebagai upaya untuk mengatasi pertikaian antarnegara bersangkutan, melainkan upaya untuk mengatur perdamaian di lokasi tersebut.


“Penyelesaian sengketa tidak diselesaikan atau diatur dalam DoC atau CoC, tetapi diselesaikan sendiri oleh masing-masing negara yang melakukan klaim. Indonesia dalam hal ini mendorong negara terkait untuk melakukan perdamaian,” kata Derry.


Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nassir, menegaskan pentingnya perdamaian di kawasan tersebut tidak hanya untuk kepentingan Indonesia, atau negara terkait, melainkan untuk kepentingan dunia. Kawasan Laut China Selatan merupakan jalur utama bagi perdagangan internasional.


“Hal itu akan memengaruhi ekonomi global. Perdamaian sangat penting dilakukan, karena apabila ada gejolak di sana, maka dampaknya akan memengaruhi seluruh dunia. Sebagian besar jalur perdagangan lewat sana,” ucap Arrmanatha. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya