ISIS Ancam Akan Kembali Serang Prancis

Polisi Prancis dikerahkan di jalan-jalan ibu kota Paris
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann

VIVA.co.id - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggungjawab terkait penyerangan yang menewaskan 129 orang, dan menyebabkan 352 orang luka-luka, di Paris, Prancis.

Pengacara Tersangka Teroris Paris Tolak Ekstradisi

Serangan itu dilakukan ISIS dengan mengirimkan sejumlah militan yang diikat dengan sabuk bom bunuh diri, serta dilengkapi berbagai senapan mesin ke berbagai lokasi di jantung kota Prancis.

Dalam sebuah pernyataan, seorang pria berjanggut panjang yang merupakan anggota ISIS menyatakan, serangan itu dilakukan lantaran Prancis merupakan salah satu negara yang melakukan operasi penyerangan ke beberapa basis ISIS di Suriah, bersama sejumlah negara lainnya. Tak heran jika kemudian Prancis masuk dalam target bidikan ISIS.

"(Serangan ini) Untuk mengajarkan Prancis, dan semua negara yang ikut andil dalam melakukan penyerangan ke kantung-kantung basis ISIS, bahwa mereka akan tetap berada di daftar target ISIS. Kematian akan terus mengikuti mereka selama mereka mengambil bagian dalam kampanye menyerang tentara-tentara kami," kata ISIS seperti dilansir Huffington Post, Minggu, 15 November 2015.

Tak cuma itu, dalam sebuah video yang dirilis ISIS melalui sayap media mereka, Al-Hayat Media Center, ISIS juga mengancam akan kembali melakukan penyerangan kembali di Paris. Video ancaman ISIS itu muncul hanya beberapa jam setelah orang-orang bersenjata mengumbar tembakan dan melakukan pemboman di sejumlah wilayah di Paris pada Jumat malam.

Menurut Reuters, seorang militan ISIS yang diidentifikasi bernama Abu Maryam menyatakan, ISIS menyerukan agar umat muslim di Prancis agar terus melakukan serangan di negara tersebut untuk melawan orang-orang yang dianggap kafir. "Memang Anda telah diperintahkan untuk memerangi orang kafir di mana pun Anda menemukannya, apa yang Anda tunggu," kata Abu Maryam. "Ketahuilah bahwa jihad saat ini adalah wajib pada semua."

Dikatakan militan lain yang diidentifikasi sebagai Abu Salman, ISIS bahkan sudah merancang skema baru penyerangan lanjutan di Prancis. "Ada senjata dan mobil yang tersedia dengan bahan peledak. Bahkan kami sudah menyiapkan racun untuk meracuni air dan makanan dari setidaknya satu dari musuh-musuh Allah (di Prancis)," katanya.

Sementara, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, kekerasan itu dilakukan oleh ISIS dengan bantuan internal. "(Kami) Dihadapkan dengan perang, negara harus mengambil tindakan yang tepat," katanya.

Ia juga menyatakan bila sejumlah serangan yang terjadi di sejumlah titik di Kota Paris, termasuk stadion, ruang konser, kafe dan restoran di utara dan timur Paris adalah tindakan yang dilakukan secara terorganisir dan terencana.

Pelaku Serangan Paris Dijatuhi Hukuman Hari Ini

(mus)

Timnas Jerman dalam sesi latihan.

Timnas Jerman Siap Jika Harus Bermain Tanpa Penonton

Ada ide pertandingan di Piala Eropa 2016 dilakukan secara tertutup.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2016